Indonesia genap berumur 72 tahun, tidak mudah meraih kemenangan dan kebebasan untuk menghirup udarah di tanah air sendiri. Para pejuang mempertaruhkan nyawanya untuk merebut hak-haknya yang telah lama diambil oleh penjajah. Deraian air mata sudah biasa keluar dari mata pejuang-pejuang Indonesia. Penindasan, pemerkosaan, mengambil secara paksa hak-hak yang seharusnya milik rakyat, bahkan nyawa rakyat tidak ada harganya.
72
tahun sudah Indonesia menghirup udara kemerdekaan, tapi masih terasa hidup di
tahun sebelum merdeka, bukan Belanda, bukan Jepang, bahkan bukan Protugis yang
menjanjah Bangsa ini, akan tetapi para koruptor-koruptor yang tidak amanah dengan
tugas yang dibebankan kepada mereka. Mereka hanya memikirkan perut dan hawa
napsu, tanpa melihat kesekeliling mereka. Rakyat menjadi bodoh karena kelicikan
mereka, dengan tipu daya yang mereka terapkan untuk menyakinkan rakyat, bahwa
mereka benar. 1000 dibanding 1, banyak omong kosongnya dari pada benarnya.
Kalau
ada pemimpin yang amanah, yang memikirkan rakyat kecil, yang perduli dengan isi
hati rakyat kecil, para penikmat madu langsung berontak, omong sana- omong
sini, menyebarkan berita yang tidak akurat, mencari teman untuk menentang
kepada para pemimpin yang tidak sejalur dengan keinginan mereka. Rakyat kecil
menjadi korbanya, rakyat dibikin bingung dan bimbang. Para koruptor tidak suka
kalau ada pemimpin yang setia kepada rakyat dan memikirkan kesejahteraan rakyat
kecil. Mereka berusaha dengan segala cara untuk menumbangkan kekuasaan yang
sudah berjalan.
Negara
yang besar dengan kemajemukan manusianya dan beragam suku, agama, ras, bahasa
dan banyak tempat yang menghasilkan sumber daya alam, dimana Negara lain tidak
memiliki. Negara lain suka cemburu dengan Indonesia, mereka kepingin negaranya
seperti Indonesia, beragam- ragam tetapi bisa hidup berdampingan. Hal- hal
seperti ini yang jarang disadari oleh para penikmat madu yang kerjaannya hanya
omong kosong. Situasi yang kayak gini yang sering dimanfaatkan oleh Negara lain
untuk masuk menguasai aspek-aspek penting di Indonesia, contohnya sudah banyak
sumber daya alam yang dikuasai oleh Negara lain tanpa ada perlawanan yang kuat,
karena Negara lain tahu bahwa banyak orang-orang yang suka madu tanpa
susah-susah meraihnya.
Kapan
Indonesia dikendalikan oleh pemimpin yang amanah dengan didukung oleh
orang-orang yang mendukungnya, rakyat kecil selalu berdoa agar Indonesia
dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan memperhatikan nasip rakyat kecil, tidak
saling menyalahkan satu sama yang lain, rakyat hanya berharap supaya para
pemimpin bergotong royong membangun Indonesia satu, Indonesia yang berdaulat,
Indonesia yang jaya, Indonesia yang makmur, Indonesia yang tidak dipandang
sebelah mata oleh Negara lain. Rakyat siap membantu pemerintah untuk meraih
kesejateraan bersama.
Karena
dengan kebersamaan kita bisa kuat, tanpa memandang asal-usul dan RAS. Kita
hidup dengan satu atap, satu tujuan, satu cita-cita, untuk mewujudkan Indonesia
satu dari sabang sampai merauke. Indonesia satu dengan adanya manusia yang
amanah dan cinta tanah air. 72 tahun banyak kisah yang menyenangkan dan
menyedihkan, jangan memandang kegagalan tetapi pandang kedepan untuk generasi
muda. Bangsa yang kuat karena adanya generasi muda yang unggul yang cinta sama
tanah air.
Mari
sisingkan lengan baju kita untuk gotong royong membangun Indonesia satu.
Indonesia tidak bisa besar tanpa bantuan dari orang-orang yang amanah. Tanamkan
hati kita buat Indonesia, mari kita saling bergandengan tangan, saling perduli,
saling membantu, cintailah tanah kita Indonesia, rawatlah tanah kelahiran kita
Indonesia, jagalah milik kita Indonesia. AKU INDONESIA, AKU PANCASILA, AKU UUD
1945, Dirgahayu indonesiaku, kau tetap jaya seperti Garuda, terbang tinggi
mengapai cakrawala, kami siap menjaga keutuhan NKRI. Merdeka, Merdeka, Merdeka,
semangatmu tidak pernah pudar walaupun ditelan zaman.