Kamis Pagi pukul 9.30 bulan Desember 2016, aku masuk ruangan
sebelah dan mengambil duduk dekat orang yang baru aku lihat, aku duduk tanpa
berkata apa-apa, sesekali aku melihat temenku mengobrol dengan temen di
dekatnya, aku sibuk mengecek Cell phone ku mungkin ada kabar, tak lama
kemuadian seorang temen mengahampiriku dan berkata,” Pak boleh pinjem
laptopnya? Aku mengiyakan dia. Lalu aku ambil laptoku dan kasih ke orang yang baru aku kenal. Orang itu
berkata,” terimakasih pak.” Aku jawab dengan suara sopan,” sama-sama.” Dengan
kebingunganku aku kembali ke tempat dudukku semula. Tak lama dosen yang selalu memberiku semangat datang ke ruangan kita kumpul. Dia senyum dan aku balas dengan senyum yang
sopan. Dan dosenku mendekati orang asing itu, entah apa yang mereka bicarakan,
tak lama kemudian dosenku pergi sambil meberiku semangat, “ teruskan pak.”
Dosenku bilang sama aku. Dan akhirnya orang itu membuka acara yang aku belum
tau, apa acara ini? Sambil kusimak cara dia menyampaikan acara yang di mulai.
Orang asing ini langsung memberi pilihan game atau pembahasan cara penulisan? Temen-temen
pada pilih game, well…. Orang asing td
menyuruh temen-temen dan saya untuk
menutup mata, aku semakin tak mengerti apa maksudnya? Dengan perasaan masih
bergejolak di pikiranku, aku turuti perintahnya. Aku mulai menutup mataku
sampai ada intruksi dari orang asing itu. Mulaila orang asing membagikan
sesuatu kepada temen-temen dan aku, dengan keadaan mata masih tertutup, orang
asing itu menyuruh mengirah-ngira benda yang ada di tanganku, aku merasa benda
itu lembek dan datar,tp di sisi lain ada benjolan, semakin membuat aku
penasaran, lalu orang asing itu menyuruh mendekatkan benda itu ketelingaku,
semakin tak ku mengerti apa maksudnya, tp dengan berat hati aku lakukan
perintahnya, setelah aku dekatkan benda itu ke telingaku, sama sekali tak ada
suara dari benda yang aku pegang, dengan rasa tak puas aku dekatkan lagi benda
itu lebih dekat ke telingaku, hasilnya sama, tak ada suara apapun, hanya
rontokan kecil yang berasal dari benda itu. Lalu orang asing itu memberi kode
supaya mendekatkan benda itu ke hidungku, masih mata dalam keadaan tertutup,
pikiranku semakin penasaran, apa yang orang asing ini mau? Dalam hatiku berkata,”
ini yang terakhir.” Setelah kudekatkan
benda itu ke hidungku, aku kaget, bau dari benda itu tidak asing bagiku, punya
aroma yang begitu menggoda, coffee, chocolate, ada asinya, eeeemmmmm yummy. Dan
orang asing itu menyuruh memakan benda yang aku pegang dari tadi. Tanpa menghiraukan
sekelilingku, aku santap benda yang ada di tangan kananku dengan lahap,
hasilnya waooohh… yummy,setelah habis aku makan, orang asing itu menyuruh
membuka mataku dan temen-temen, orang asing hanya tersenyum setelah kami buka
mata kami. Orang asing bertanya,” gimana enak? Jawaban kita,” lezat, kurang
kak, kata temen-temen…,” dengan masih tersenyum, orang asing berkata ,” iya ,” simple banget. Selanjutnya
orang asing menyuruh kita untuk menulis di sebuah kertas, apa yang sudah kita
makan tadi, dari pertama, cara kita memegang, mendekatkan ke telinga, dan
mendekatkan ke hidung kita, dengan bahasa kita sendiri, kata orang asing ini. Aku
lakukan perintahnya, aku tulis sebisaku
apa yang kualami barusan, alhasil, orang asing ini bertanya ,” siapa yang
mau membaca hasil karya nya? Langsung saja aku mengankat tanganku, alhasil orang
asing menyuruhku, di samping temen-temen juga mengankat tangan mereka, aku terlebih dulu yang diberi kesempatan membaca, dengan senang hati dan sedikit gemetar,
aku baca karyaku, dan temen-temen memberi tepuk tangan. Di situ aku mulai
mengerti apa itu menulis dengan panca indra selain melihat, lalu di uraikan ke
dalam tulisan. Terimakasih Mr. Lulu dan Mr. Nurdin. Semoga ilmu yang kalian
beri bermanfaat bagi kami. Semoga kita bisa mengikuti jejak kalian, amin.
Wah..... Pak didik.... 😊😊😊 mulai gila.... Detail bgt....
ReplyDeleteSemangat pak didik....
Makasih
DeleteThank you
ReplyDelete