Friday, December 30, 2016

MENEPIS KERAGUAN

                                                    
Kamis Pagi pukul 9.30 bulan Desember 2016, aku masuk ruangan sebelah dan mengambil duduk dekat orang yang baru aku lihat, aku duduk tanpa berkata apa-apa, sesekali aku melihat temenku mengobrol dengan temen di dekatnya, aku sibuk mengecek Cell phone ku mungkin ada kabar, tak lama kemuadian seorang temen mengahampiriku dan berkata,” Pak boleh pinjem laptopnya? Aku mengiyakan dia. Lalu aku ambil laptoku dan  kasih ke orang yang baru aku kenal. Orang itu berkata,” terimakasih pak.” Aku jawab dengan suara sopan,” sama-sama.” Dengan kebingunganku aku kembali ke tempat dudukku semula. Tak lama dosen yang selalu memberiku semangat datang ke ruangan kita kumpul. Dia senyum dan aku balas dengan senyum yang sopan. Dan dosenku mendekati orang asing itu, entah apa yang mereka bicarakan, tak lama kemudian dosenku pergi sambil meberiku semangat, “ teruskan pak.” Dosenku bilang sama aku. Dan akhirnya orang itu membuka acara yang aku belum tau, apa acara ini? Sambil kusimak cara dia menyampaikan acara yang di mulai. Orang asing ini langsung memberi pilihan game atau pembahasan cara penulisan? Temen-temen pada pilih  game, well…. Orang asing td menyuruh  temen-temen dan saya untuk menutup mata, aku semakin tak mengerti apa maksudnya? Dengan perasaan masih bergejolak di pikiranku, aku turuti perintahnya. Aku mulai menutup mataku sampai ada intruksi dari orang asing itu. Mulaila orang asing membagikan sesuatu kepada temen-temen dan aku, dengan keadaan mata masih tertutup, orang asing itu menyuruh mengirah-ngira benda yang ada di tanganku, aku merasa benda itu lembek dan datar,tp di sisi lain ada benjolan, semakin membuat aku penasaran, lalu orang asing itu menyuruh mendekatkan benda itu ketelingaku, semakin tak ku mengerti apa maksudnya, tp dengan berat hati aku lakukan perintahnya, setelah aku dekatkan benda itu ke telingaku, sama sekali tak ada suara dari benda yang aku pegang, dengan rasa tak puas aku dekatkan lagi benda itu lebih dekat ke telingaku, hasilnya sama, tak ada suara apapun, hanya rontokan kecil yang berasal dari benda itu. Lalu orang asing itu memberi kode supaya mendekatkan benda itu ke hidungku, masih mata dalam keadaan tertutup, pikiranku semakin penasaran, apa yang orang asing ini mau? Dalam hatiku berkata,” ini yang terakhir.”  Setelah kudekatkan benda itu ke hidungku, aku kaget, bau dari benda itu tidak asing bagiku, punya aroma yang begitu menggoda, coffee, chocolate, ada asinya, eeeemmmmm yummy. Dan orang asing itu menyuruh memakan benda yang aku pegang dari tadi. Tanpa menghiraukan sekelilingku, aku santap benda yang ada di tangan kananku dengan lahap, hasilnya waooohh… yummy,setelah habis aku makan, orang asing itu menyuruh membuka mataku dan temen-temen, orang asing hanya tersenyum setelah kami buka mata kami. Orang asing bertanya,” gimana enak? Jawaban kita,” lezat, kurang kak, kata temen-temen…,” dengan masih tersenyum, orang asing berkata ,” iya ,” simple banget. Selanjutnya orang asing menyuruh kita untuk menulis di sebuah kertas, apa yang sudah kita makan tadi, dari pertama, cara kita memegang, mendekatkan ke telinga, dan mendekatkan ke hidung kita, dengan bahasa kita sendiri, kata orang asing ini. Aku lakukan perintahnya, aku tulis sebisaku  apa yang kualami barusan, alhasil, orang asing ini bertanya ,” siapa yang mau membaca hasil karya nya? Langsung saja aku mengankat tanganku, alhasil orang asing menyuruhku, di samping temen-temen juga mengankat tangan mereka, aku terlebih dulu yang diberi kesempatan membaca, dengan senang hati dan sedikit gemetar, aku baca karyaku, dan temen-temen memberi tepuk tangan. Di situ aku mulai mengerti apa itu menulis dengan panca indra selain melihat, lalu di uraikan ke dalam tulisan. Terimakasih Mr. Lulu dan Mr. Nurdin. Semoga ilmu yang kalian beri bermanfaat bagi kami. Semoga kita bisa mengikuti  jejak kalian, amin.


3 comments: