Saturday, December 31, 2016

SANG PENCARI HARAPAN

                                            
 Tadi malam tepat pukul 20.00 wib, aku bersama tetanggaku menjaga kampoeng. Karena tepat pukul 00.00 tahun akan berganti. Sambil ngobrol kita keliling kampong dengan canda dan tawa, untuk menunggu pergantian tahun, ngopi, ngeteh, tahu solet serta makanan ringan lain menemani malam menuju harapan. Obrolan dengan obrolan berganti topic, sampai politik hingga membicarakan apa kita siap menghadapi tantangan di tahun berikut? Ini topic menarik buat ku, karena topic-topic lain tidak membuatku menggali kebenaran nya. Tapi topic yang satu ini sangat membuat aku penasaran dan ingin mencari tahu. Kami melanjutkan obrolan kita mengenai topic tadi, pukul 23.30 sudah kita tidak terasa termakan waktu, tinggal 30 menit lagi kita akan beranjak ke penghujung tahun, aku sudah ambil intisari dari obrolan kami. Di tahun kemarin memang begitu banyak suka duka yang menghampiri aku. Dari dalam maupun dari luar. Memojokan dan menyudutkanku, seolah-olah akulah yang paling bersalah, aku berusaha menyakinkan mereka dengan harapan mereka mengerti, tapi hasilnya tetep sama, mereka bersikukuh aku harus pergi dari pandangan mereka. Aku hanya bisa berharap keajaiban menyalamiku, merangkulku dengan harapan yang bisa mengeluarkanku dari keadaan yang menguras tenagaku dan otakku. Waktu sudah menuju ke 00.00, aku bergegas mengenadahkan wajahku ke langit, kubiarkan mataku memandangi harapan yang mungkin bisa di raih. Sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu, welcome to the future in 2017. Siap ngak siap aku harus tetap menginjakkan kakiku di tahun serba baru ini. Aku berusaha menyemangati tubuhku, otakku, hatiku, panca indra yang lain, supaya mau bersatu untuk meraih harapan di tahun yang penuh harapan. Aku selalu mengajak otaku dan panca indra yang lain berdiskusi untuk membicarakan,” rencana apa yang akan kita buat untuk tahun harapan?, perselisihan pasti ada, gesekan juga ada, perbedaan tidak bisa terhindarkan, ini bumbu kehidupan yang bisa membuat kita semakin tegar menghadapi segala pergolakan dunia. Kesalahan-kesalahan yang sudak aku buat sampai membuat aku tak ingin bangkit lagi, tapi Sang pencipta menyemangatiku dan memberi aku waktu untuk bangkit dan lebih baik. 2017 adalah harapanku, lebih baik, lebih kuat, lebih fun dan lebih hati-hati. 2017 ku jejakkan kakiku untuk melangkah. Aku mempunyai 365 kesempatan, 12 harapan dan 20 kesuksesan, 17 impian. Tangan ini sudah tak sabar meraihmu, mata ini tak kuasa menatap mu, telinga ini ingin mendengar tawamu, hidung ini ingin mencium aroma mu, tubuh ini ingin mendekap mu, kaki ini ingin selalu mendapingimu ke manapun kau pergi. 2017 jangan kau pergi jauh-jauh, aku ingin 2017 sebagai temenku, sahabatku, keluargaku, aku ingin 2017 bersama-sama,aku ingin bersama 2017 365 kesempatan lagi. Aku gantungkan harapanku pada 2017, aku ingin 2017 membantuku meraih cita-citaku. Terimaksih, semoga engkau sabar menemaniku sampai 12 bulan ke depan. Harapan di tahun 2017.  

No comments:

Post a Comment