Thursday, February 2, 2017

NEGARA TANPA TELINGA, TANPA MATA, TANPA HATI

Aku terkadang heran dengan tempat aku di besarkan, mungkin dari kalian pernah tau tentang “NEGERI TANPA TELINGA, TANPA MATA, DAN TANPA HATI”. Aku sendiri juga ngak begitu mengerti maksud dari tulisan itu. Setela aku pikir, renungkan plus aku Tanya pada sang penguasa, aku sedikit mengerti arti tulisan itu. Inti dari tulisan itu menceritakan suatu Negara besar dengan penduduk super cerdas, jenius, kerja keras, setiap hari mereka kerja, kerja, kerja tanpa henti, dengan begitu Negara ini begitu besar dan kuat. Karena rakyatnya yang rajin kerja, begitu pesat Negara ini berkembang, sampai-sampai Negara ini mendatangkan pekerja dari Negara lain, rakyatnya banyak yang sudah makmur dan success. Dengan kesuccessan yang mereka dapat, mereka lupa apa yang mereka kerjakan. Mereka terlalu terlenah dengan kemakmuran dan kemewahan, tanpa perduli dengan sekelilingnya, tanpa sadar tetangga mereka minta bantuan, tetapi apa yang mereka dapat hanya tertawaan. Mereka punya telinga tetapi tak pernah di gunakan untuk mendengar rintihan orang lain. Mereka terlalu asik dengan mainan mereka,mereka terlena dengan benda-benda berkaki empat, mereka terlalu menikmati bidadari-bidadari di samping mereka , bangunan yang koko menjaga mereka dari malaikat sang pencabut nyawa, mereka tak pernah mendengar jeritan, tangisan, keluhan dari Negara tetangga, Negara ini tanpa mata, mereka yang membutuhkan uluran tangan, mereka yang membutuhkan sentuhan tangan-tangan perkasa, mereka yang membutuhkan bimbingan moral, dan masih banyak lagi yang di butuhkan mereka yang jauh di sana. Tetapi Negara ini tak perduli dengan apa yang terjadi di sekeliling mereka, Negara ini hidup seperti tanpa mata, biar ada ketidak adilan, kerusakan, kecurangan, tangisan. Negara ini seolah tak pernah melihat apa yang terjadi, cuek, egois, itu yang terselip di pandangan mereka.
Negara ini hidup tanpa hati, hati Negara ini tertutup buat mereka yang selalu merengek-rengek mintak sokongan atau menghamba-hamba. Kesombongan sudah memutuskan cinta Negara ini, kemewahan melupakan Negara ini kepada mereka yang membutuhkan tangan-tangan kuat. Wahai Negara yang di bergelimang kemewahan, ingatlah akan ada seseorang yang akan meluruskan kalian, kalian butuh seseorang yang kuat dengan godaan, kemewahan , dan bidadari-bidadari dunia. Hai Negara yang pelupa, Negara yang tak mempunya mata , tak mempunyai telinga, tak mempunya hati. Kalian tidak selamanya hidup serba ada, serba kecukupan, serba waaaaahhh. Hari pasti berganti, bulan pasti berganti, tahun juga demikian, ada malam ada siang, ada kuat ada lemah. Kalian boleh berangan-angan hidup 1000 tahun lagi. Kalian boleh berfikiran tidak ada kehidupan kekal selain dunia yang semu ini. Ingatlah …! Di atas langit ada langit. Kembalilah … sebelum Negara ini berubah keruh. Karena matahari menyembulkan wajahnya dari timur, bulan masih mau membagi sinarnya kepada kalian semua. Dunia ini masih mau menerima kalian untuk kalian tempati, sebelum dunia mengusir kalian dari dunia ini. Karena kalian hanya di titipin untuk menjaga dan merawat dunia yang tanpa dosa ini. Cukup sekian tulisan ini, apabila ada tulisan yang menyinggung pembaca, memang sang penulis bertujuan untuk saling mengingatkan hal kebaikan, menuju ke jalan yang benar. Terimakasih dan mohon maaf.

No comments:

Post a Comment