Aku terkadang heran dengan tempat aku di besarkan, mungkin
dari kalian pernah tau tentang “NEGERI TANPA TELINGA, TANPA MATA, DAN TANPA
HATI”. Aku sendiri juga ngak begitu mengerti maksud dari tulisan itu. Setela
aku pikir, renungkan plus aku Tanya pada sang penguasa, aku sedikit mengerti
arti tulisan itu. Inti dari tulisan itu menceritakan suatu Negara besar dengan
penduduk super cerdas, jenius, kerja keras, setiap hari mereka kerja, kerja,
kerja tanpa henti, dengan begitu Negara ini begitu besar dan kuat. Karena
rakyatnya yang rajin kerja, begitu pesat Negara ini berkembang, sampai-sampai
Negara ini mendatangkan pekerja dari Negara lain, rakyatnya banyak yang sudah
makmur dan success. Dengan kesuccessan yang mereka dapat, mereka lupa apa yang
mereka kerjakan. Mereka terlalu terlenah dengan kemakmuran dan kemewahan, tanpa
perduli dengan sekelilingnya, tanpa sadar tetangga mereka minta bantuan, tetapi
apa yang mereka dapat hanya tertawaan. Mereka punya telinga tetapi tak pernah
di gunakan untuk mendengar rintihan orang lain. Mereka terlalu asik dengan
mainan mereka,mereka terlena dengan benda-benda berkaki empat, mereka terlalu
menikmati bidadari-bidadari di samping mereka , bangunan yang koko menjaga
mereka dari malaikat sang pencabut nyawa, mereka tak pernah mendengar jeritan,
tangisan, keluhan dari Negara tetangga, Negara ini tanpa mata, mereka yang
membutuhkan uluran tangan, mereka yang membutuhkan sentuhan tangan-tangan
perkasa, mereka yang membutuhkan bimbingan moral, dan masih banyak lagi yang di
butuhkan mereka yang jauh di sana. Tetapi Negara ini tak perduli dengan apa
yang terjadi di sekeliling mereka, Negara ini hidup seperti tanpa mata, biar
ada ketidak adilan, kerusakan, kecurangan, tangisan. Negara ini seolah tak
pernah melihat apa yang terjadi, cuek, egois, itu yang terselip di pandangan
mereka.
Negara ini hidup tanpa hati, hati Negara ini tertutup buat mereka yang
selalu merengek-rengek mintak sokongan atau menghamba-hamba. Kesombongan sudah
memutuskan cinta Negara ini, kemewahan melupakan Negara ini kepada mereka yang
membutuhkan tangan-tangan kuat. Wahai Negara yang di bergelimang kemewahan,
ingatlah akan ada seseorang yang akan meluruskan kalian, kalian butuh seseorang
yang kuat dengan godaan, kemewahan , dan bidadari-bidadari dunia. Hai Negara yang
pelupa, Negara yang tak mempunya mata , tak mempunyai telinga, tak mempunya
hati. Kalian tidak selamanya hidup serba ada, serba kecukupan, serba waaaaahhh.
Hari pasti berganti, bulan pasti berganti, tahun juga demikian, ada malam ada
siang, ada kuat ada lemah. Kalian boleh berangan-angan hidup 1000 tahun lagi. Kalian
boleh berfikiran tidak ada kehidupan kekal selain dunia yang semu ini. Ingatlah
…! Di atas langit ada langit. Kembalilah … sebelum Negara ini berubah keruh. Karena
matahari menyembulkan wajahnya dari timur, bulan masih mau membagi sinarnya
kepada kalian semua. Dunia ini masih mau menerima kalian untuk kalian tempati,
sebelum dunia mengusir kalian dari dunia ini. Karena kalian hanya di titipin
untuk menjaga dan merawat dunia yang tanpa dosa ini. Cukup sekian tulisan ini,
apabila ada tulisan yang menyinggung pembaca, memang sang penulis bertujuan
untuk saling mengingatkan hal kebaikan, menuju ke jalan yang benar. Terimakasih
dan mohon maaf.
No comments:
Post a Comment