Setiap hari aku bangun di temani hangatnya mentari yang
selalu tersenyum manis menyambut cerahnya harapan yang segera datang
menghampiriku. Terkadang aku tak sadar betapa besarnya nikmat yang aku dapat.
Aku tak pernah sadar, kalau aku hanya titipan dari sang pencipta. Aku tak
sadar , berapa rasa syukurku yang aku ucapkan, berapa rasa cintaku pada sang
penciptaku. Aku di sibukan oleh aktivitas yang bener-bener menghilangkan
ingatanku akan kebesaran sang pencipta. Aku hanya asik dengan mainan-mainan yang
di buat manusia, aku kalah dengan keinginan yang tak bisa aku bendung. Aku di
butakan dengan keindahan-keindahan semu. Badan ini terasa berat menyebut
nama-nama sang pencipta, mulut ini hanya ingin aku gunakan untuk hal-hal yang
kurang bermanfaat, nongkrong berjam-jam, ngobrol tak ada ujungnya, walau waktu
berjalan berganti-ganti,tetapi aku asik dengan obrolan-obrolanku. Mataku sering
aku buat melihat hal-hal yang di mana aku bisa batasi. Tetapi aku tak mampu
menghalang-halangi napsu yang begitu besar sebagai penjaga mataku, pemandangan
yang selanyaknya tak aku lihat, aku memaksa untuk melihatnya, ini kenikmatan
sementara yang aku rasakan,tapi aku ulangi berulang-ulang seperti waktu tidak bisa habis. Telingaku
sering aku buat mendengarkan berita-berita yang membuatku terus ingin
mendengar, tak pantas rasanya telingaku mendengar berita yang masuk ke
telingaku,
begitu rusuh omongan-omongan mereka. Kakiku hanya mau berjalan ke
tempat ramai dan mengasikkan, pernah aku paksa kakiku menuju jalan yang di mana
orang-orang alim jalani. Tapi apa daya kakiku tetap tak mau melangka,
tangan-tangan ini hanya bersedia untuk memegang barang-barang yang tak layak
aku pegang,tetapi barang –barang ini sungguh membuat tak ada pilihan lagi
kecuali memegangnya. Badan ini terlalu lemah untuk melawan nafsu, tubuh ini tak
kuasa melawan ajakan mereka. Mulutku tak mampu mengucapkan nama-nama
kebesarNYA. Aku seperti hidup dalam bayang-bayang semu, tubuh ini ku paksa
untuk mencari kesenangan tidak abadi. Dunia telah memanjakanku dengan kehidupan
serba ada , gampang aku raih. Tapi aku lupa semua itu tidak abadi. Aku coba
untuk bercermin dengan kaca batinku, mulutku berkata “ apa aku pantas
meninggalkan sang pencipta? Apa aku pantas menginjak bumi ini, sedangkan bumi
ini milikNYA.aku berusaha perang dengan rasa yang tak pernah aku terima di
dalam tubuh ini. Takut untuk kembali ke tanah selalu menghantui pikiranku. Bayang-bayang
amarah sang pencipta tak bisa aku
hindari. Apakah tubuh ini kuat menahan amarahNYA? Pikiranku bertanya pada
mulut, mata, telinga, tangan, kaki, batinku, tetapi semuanya terdiam, membisu,
tak bersuara, tak bergerak dari tempat mereka. Tubuhku lemas tak berdaya
bagaikan kain yang kena air, tak bertenaga, layu, hampa, menyesal. Tubuh ini
selalu bertanya” apakah kita tidak bisa berubah? Kita ingin perubahan, aku capek
dengan keindahan semu, aku capek dengan harapan-harapan palsu, aku capek dengan
janji-janji yang tak pernah datang. Aku pingin kehidupan nyata, semua benar
tidak bohong dan janji-janji palsu,harapan-harapan kosong. Adakah seberkah harapan
dan jalan menuju kesempurnaan dan
keabadian?, kita harus mencari dan terus mencari, jangan pernah berkata” aku
kalah” yakinlah sang pencipta ada didekat tubuh yang bersih. Terimakasih atas
kempatan waktu anda dalam membaca tulisan ini, apabila ada tulisan-tulisan yang
tidak cocok, mohon sudi kiranya di maafkan, semoga tulisan ini bermanfaat,
amin3.
Sunday, January 29, 2017
Sunday, January 22, 2017
How to know yourself

Have the correct pattern and conscientious, our mindset must clear as in side our heart. identify yourself, be confindent. How To Become Confident

Sunday, January 15, 2017
WE ARE BIG FAMILY FACULTY OF ENGLISH EDUCATION

We had been since first semester, spent time together, with sad ,emotion, happy, laugh, jokes, tease and argument. But everything we can solve the problem without any troble. I still remembered when I followed Oscar program, we do know one another, after separated by committee of oscar, we knew each another, that time we still embarrassed, still selfish. Then after oscar program had finished, so we tryed to acquaintance ourselve. Day by day, month by month, we do not feel time run very fast, now we will at second semester, actually, I am not willing to leave you guys. I wanna always together, talk about our life, or our future. Guys time is running very fast, do not spend your time without do nothing, we should share our experience, keep our friends fell comfortable, and keep our class clean as castle, do not ever make your friend leave you alone. I am nothing without you my friend. You are make me self confidence, and charmed, I fortunated had friend as you guys, funny, amusing but still smart and serious. I got many knowledge from my lovely faculty of education english. Because of you my friend, my live mean something, i feel deffirent when I spend time with you and together. Please do not ever hurt your friend, let keep our friend comfort with us, if you guys have a problem, please solve the problem without troble. I hope we can always be together, with smile and happy. Hidup PBI and hidup FBS.
Thursday, January 12, 2017
Bapak seorang pahlawan
![]() |
Add caption |
Bapak adalah seorang yang aku kenal sejak kecil. Setelah aku
terlahir ke dunia, aku hanya bisa mendengar suara di sekitarku dan merasakan
sentuhan lembut dari si penjagaku. Aku hanya bisa menangis mintak di sentuh dan
mintak ibuku menyusui aku. Aku bagaikan raja pada waktu itu, aku tak
menghiraukan apa yang terjadi di sekitarku, aku tak peduli walau sang penjagaku
sudah lesuh dan tak berdaya, tapi memaksa mereka untuk menjagaku. Dua bulan
sudah aku beranjak, aku mulai bisa menatap remang-remang orang –orang di sekelilingku. Walau masih
belum jelas namun tubuh ini semakin bisa merasakan sentuhan orang-orang yang
menjagaku, terkadang lembut, terkadang kasar waktu menyetuhku. Tapi itu semua
tak kuhiraukan sampai aku benar-benar bisa melihat, waktu itu sosok perkasa
mengajakku bermain, wajahnya yang dulu hanya bisa aku rasakan sentuhannya,
sekarang aku bisa melihat dengan mata indraku sendiri, yang dulu aku hanya bisa
mendengar suaranya dan membuat aku bertanya-tanya, suara siapa ini? Kini aku
bisa mengenalinya. Tatapanya begitu tajam dan tangannya begitu kekar wajahnya
garang tapi bermakna. Dia selalu memberiku mainan, walau aku tidak begitu
mengerti , apa dan untuk apa mainan itu. Dia juga yang membersihkan kotoran
yang menempel di badanku tanpa jijik, tanpa menghiraukan kedaan siang atau
malam, walau dia seharian menafkahi keluargaku, tetepi sosok bapak masih
mengutamakan keluarga. Setelah aku beranjak dewasa, sosok bapak masih sabar
menemaniku, menjagaku, merawatku, mendidikku, supaya jadi manusia tangguh. Bapak
membantuku menjadi seorang yang perkasa, siap menghadapi tantangan, kau berikan
kasih sayangmu secara tulus tampa pamrih, kau peras keringatmu agar keluargamu
bisa tetap menatap indahnya dunia, kau tidak malu walau sekelilingmu bicara
seperti gelegarnya halilintar, kau tetap
semangat menerjang badai di hadapanmu,
debu yang menempel di tubuhmu tak pernah hilang walau air hujan mengguyur. Bapak
kaulah pahlawanku, kaulah pahlawan keluarga, kau satukan kami dengan
semangatmu, cintamu tak pernah pudar, walaupun badanmu di telan bumi. Bapak tidak
terasa sudah kau meninggalkan aku, waktu berjalan dengan cepat, 12 tahun begitu
cepat pergi, tapi semangatmu masih aku rasakan, sentuhanmu masih terasa di
dekapku. Bapak bibir ini selalu
melawatkan doa-doa buat mu. Bapak, tidur yang nyenyak di tempat yang indahmu,
aku akan menjaga keluarga kita, selalu ingat pesan-pesanmu. Bapak , hidup ini
singkat dan kita semua akan seperti yang kau alami. Surga menantimu. Jangan takut
soal kami, aku aku akan meneruskan cita-citamu. Rasakan di hatimu secebis
kasihku yang kian merinduimu biar kau tiada di mataku tapi kau bersama penciptaku
juga penciptamu yang menjanjikan pertemuan mu dengan ku di surga milik Yang
satu.
Wednesday, January 11, 2017
SECRET OF LOVE
We never
know when love
came and leave, but
we can understand when love gave
signal.
Some time we can
not realize, because love gave us energy to became stronger wolk on in
our live.
We can not find
what is meaning love,we can find
from ourselves,we can feel it, we can taste it.
Do not ever blame love when love
gave you test in your live,when you feel happy, laugh, enjoy, and even love gave
you feel sad, mad, jealous, angry. But you will be forceful to face the world.Now
let’s we share love to anyone with peace.don’t ever hurt love,because love
never make hurt to anyone, love just gave peace, tranquility and composure. Now
let’s live with peace, show love to the world, live freedom. Love…NEVER DIE…!
A Exciting Examination
Today 11-01-2017, I finished my examination with my class mate. we got test outside, this my new experience, because I have not been done before. I thought excited, examination outside deffirent when we got excam in side the room. study out side is more fun than in side, more relaxed and enjoyed. We spent time together at Kebon Ratu, Jombang. Times were running very fast, we depature from our Campus at 07.00 in the morning. But I rode my motorcycle with my friend. My fisrt examination was writting with Miss. Nailul, and I continue second examination with Miss. Irta, was speaking. everything were going well. I hope we should sometime study out side, more close with nature. And I saw my friend enjoyed and they were happy, and good opportunity close with anothers friend. Than before we leave Kebon Ratu, we took photo together, these moments unforgotten moments. I said" thank you for all lecture who has given knowledge and times, with patient and never tired. Your services will not be replaced by anything.Because your knowledge more important. I hopes in the second semesters we can meet again and with deffirent place.
MENELUSURI JEJAK PARA WALI
Hari senin, 02- January- 2017, satu
hari setelah ku pijakkan kakiku di awal tahun. Keluarga besar (EEC) yang sudah membesarkanku, mengajakku ke
suatu tempat yang mana di sana tempat-tempat para Wallillulloh tidur hanya
sementara. Tepat pukul 07.00 pagi kami berangkat. Tujuan pertama ke Sunan
Ampel, terletak di Surabaya, sebelum sampai di tujuan, sedikit aku membagi
pengalaman di saat perjalanan ke Surabaya. karena ini pergi rombongan, ya
asik-asik aja. Rute yang di tempuh, Jombang-Mojoagung-Mojokerto-Krian(Bay
pass)- Medaeng- lewat toll Gresik, tapi bukan ke arah Gersik melainkan lurus ke
tempat Sunan Ampel, maaf di sini aku tidak bisamengasih rute sebenarnya, karena
waktu itu aku tidur.
Sesampai di Surabaya, Bus yang kutumpangi
parkir agak jauh dari makam Sunan Ampel, kami berjalan dari tempat parkiran ke
makam Sunan Ampel kira-kira 500 meter.di setiap perjalanan ke makam Sunan
Ampel, banyak pedagang menjajakan beraneka ragam makanan dan oleh-oleh khas
Sunan Ampel, kebanyakan dari Madura. Beserta rombongan aku masuk ke pemakaman
Sunan Ampel, di dalam Makam banyak peziarah berdoa. Laki-laki, perempuan, tua
muda, besar ,kecil, jadi satu dalam tujuan yang sama. Tak lama sekitar 45 menit
kita menghabiskan waktu di Sunan Ampel, rombongan dan aku menuju ke tempat
parkiran bus semula. Terus kita melanjutkan perjalanan ke Sunan Giri di Gresik.
Sekitar 1 jam kita menuju ke tempat Makam Sunan Giri. Di setiap perjalanan aku
sedikit merasa mual tapi aku coba bertahan, pikirku nanti kalau sudah tiba di
tempat, setelah Bus parkir, rombongan turun, dari arah berlawanan, aku
mendengar pengeras suara” ojek-ojek-ojek, di samping ojek ada delman, mereka
saling berebut untuk mendapatkan hati kami, para ojek menawarkan 3000/orang
bisa dua orang. Kalau Delman
menawarkan 5000/orang .
Kita berunding agak alot. Akhirnya ada yang
naik delman dan ada yang naik ojek. Disinilah cerita menurutku lucu, karena
delman yang di naiki ibu-ibu kurang satu orang, akhirnya ibu-ibu memanggilku,
dengan terpaksa aku iyakan ajakan ibu-ibu. Aku tau kalau aku akan duduk di
deket pak kusir, otomatis di belakang Kuda, pertama naik, aku merasa sudah
mual, tadi sudah mual ini di tambah baunya Kuda, ampun… pesing, asin, gimana
gitu, aku mau nutupin hidungku, aku ngak enak sama pak kusir, kalau ngak di
tutupi baunya sangat menyengat. Akhirmya aku tahan hidungku tanpa tangan. Akhirnya
sampai juga di tujuan, tempat Sunan Drajat lumanyan tinggi, karena butuh naik
tangga untuk mencapai makam Sunan Drajat. Seperti biasa, kami mengisih daftar
hadir lalu antri masuk ke makam Sunan
Drajat. Lumanyan banyak yang berziarah waktu itu. Kami menghabiskan 30 menit
dan kembali ke parkir di mana Bus yang kita tumpangi di parkir. Di sini ada
kelucuan, karena aku ketinggal oleh rombonganku, akhirnya aku di telpon mereka
sudah di dalam Bus, aku kembali ke parkir naik ojek, dan kita melanjutkan ke
Maulana Ibrahim Asmoro Qondi, yaitu ayah dari Sunan Ampel, cikal bakal adanya
Wali Songo. Kami menghabiskan waktu satu jam di situ, karena kita mengerjakan
sholat dulu dan istirahat. Setelah itu kita melanjutkan ke tempat tujuan
terakhir, yaitu ke makam Sunan Bonang. Kami menghabiskan waktu 30 menit dan
kita melanjutkan perjalanan pulang. Alhamdullilah semua perjalanan ke tempat
para Sunan berjalan lancar. Dari selama perjalanan yang saya jalanin, banyak
pelajaran yang saya peroleh, bagaimana para wali menyebarkan agama islam di
pulau jawa. Sedangkan waktu itu pulau jawa beragama Hindu dan Budha. Dengan kesabaran
dan kecerdasan yang di miliki para wali, dikit demi sedikit orang-orang
simpatik dengan ajaran yang di ajarkan oleh para wali. Karena pada dasarnya
Islam adalah agama perdamaian, cinta sesame, tidak memandang dari mana asal dan
warna kulit. Karena Alloh menciptakan manusia untuk saling menyayangi, bukan
saling menyakiti atau membunuh salah satu dengan yang lain. Semoga tulisan ini
bermanfaat. Mohon maaf bila ada tulisan yang salah. Dan terimakasih. Thursday, January 5, 2017
Travel with Study
Today, 05-01-2017, at 07.00 a clock in the morning, my friends and I went to Museum in Trowulan, Mojokerto. Faculty of English education has planed since two weeks ago, with our lecture Mr. Nurdin, he gave idea for us to study out side class room, he gave us free choose for finding a place. Then we discussion about a place, we have two places to choose, the first place: Museum, and second: sculpture of Budha’s sleep. But we have chosen Museum. We went to Museum in Trowulan by Unipdu’s bus and with 25 students. I’m feel happy, because this agenda the first time for me go out with my friends, we just taken 30menute to Museum.
When, we arrived at Museum, the Museum didn’t open yet. So we changed our plane, we discussion and open our agenda, and Mr. Nurdin gave instruction describe anything in side the Museum and wrote, or took photo and retell with our own language. They were two groups, then we continued our agenda. When I went to in side the Museum, there’s many thing, I amazed when I saw many relics from Mojopahit’s Empire, while, I took 4-5 picture of sculpture. These pictures I will make Story. Mojopahit’s Empire was big Empire in ASEAN.
They are many relics and temples. When Mojopahit hold the power, all subjugated territory states and countries, they are afraid of Mojopahit’s Empire. And for communication, Mojopahit use ancient Java language.
Then livelihoods small society, they are two kinds of livelihoods, fisrt: religious activities: includes, prayer, build, take care of environment, sacred buildings. Second: general activities includes: agriculture, farm, craft, trade, cruise, the arts, and mutual or helps the others. The collapse of the Majapahit Kingdom The collapse of the Majapahit Kingdom as a result of civil war between Wirabhumi against Wikramawardhana in years 1405-1406 M. In addition, the change of the king who became a debate in the 1450s and the massive uprising in tahun1468 M by a nobleman. Majapahit kingdom suffered a setback in the late 14th century and early 15th century.
The name of the king of Mojopahit
1.
Kertajasa Jawardhana atau Raden
Wijaya (1293 – 1309)
2.
Raja Jayanegara (1309-1328)
3.
Tribuwana Tunggadewi (1328 –
1350)
4.
Hayam Wuruk (1350-1389)
5.
Wikramawardhana (1389-1429)
6.
Suhita
7.
Kertawijaya
8.
Rajasa Wardhana
9.
Purwawisesa
10.
Brawijaya V
Mojopahit’s building has vanish, no one can find
where has building to be, researcher just found temple, archa, and statue. In Trowulan
area there are many place relicts can found by finder. I took picture of place
entrenchment, brick foundation of building. And still many heritage from
Mojopahit’s Empire. That’s all my writing, please forgive me if my wrote has
many mistake, I hopes in the future I will make it be better. Thanks for read, I
hope you enjoyed.
Sunday, January 1, 2017
Grab a beam of rays

Just as step on the my feet in the end of the years, I unknowingly had left so many memories of bitter, sweet, sour, salty unto one packaging. I stand with my feet, looking far into the future, can I embrac ? my mouth was locked, my hands were chained, my ears blocked, by a waffle pique. Can I step my feet now? There is already a great expectations await for us to accomplish. I try to be strong handling my hand, I pried the body runs, though my feet are not able to keep me company. I keep forcing them. because I know, great expectations are already there in plain sight. I wanted to grab it with two hands. I don't care what happens, I'm just concerned with my aspiration. 2017 I'm coming to see you, don't go to far. Although heavy grabbed your rays but I still have a spirit and the persistence.
Subscribe to:
Posts (Atom)