Saturday, December 9, 2017

MENGAJAR CALON BINTANG

Teaching English with elementary school Nurul Jadid is my new experiment because I never teach elementary school before. so far everything going well, I prepared a week before and I had practiced with my lecture, it is enough to teach. on December 06, 2017, my group went to Nurul Jadid at 08.10 and my lecture also follows a teaching practice, they will give a result, one small Bus, probably 15 peoples include lecture. 10 peoples divided to become 6 groups, every group has 2 fighters, but for me, I,m the single fighter, I,m alone teaching in 3 great. Mr. Adi was my judge, that time I have 55 minutes to teach, I,m nervous when I start to teach, 20 students in my class, lucky me, all students are good students because why...? start beginner to finish the program, all students  paid attention, and they so excited join in my class. all material have delivered, and in middle time I ask them to come forward to do exist, if their answer correct, I gave them chocolate and candy. they are so excited to learn the new lesson, they are smart, diligent, clever, enthusiastic and energic. they enjoyed when I teach them, the lesson was delivered to students, they can be followed.
time has run fast, I don't realize when the time finish because I'm so excited to teach them. my lecture has reminded me of the time. I bought 30 chocolates and candies for them. before the class finish, they asked me to take pictures together. 55' minutes have come, I have to finish my teaching, with a heavy heard I leave them, they kept ask me, when will I come teach again? I can't answer that question...I don't have the answer. in my heart" my prayer, I want coming back there to teach". I said I will come again, don't worry, they just gave me small smiled. many knowledge I got from there. thank you, Nurul Jadid, you made me become a strong man. small angel, they teach me how to respect time, patience, hard work, and still many things I can't tell in my writing. I'm not gonna forget for my lectures, because of you I can stand on a front student with confident. don't ever tied teach me, I still, need your guide. 

Sunday, November 19, 2017

INDONESIA KUAT

Image result

                              MENGARTIKAN ARTI KEMERDEKAAN
         Indonesia genap berumur 72 tahun, tidak mudah meraih kemenangan dan kebebasan untuk menghirup udarah di tanah air sendiri. Para pejuang mempertaruhkan nyawanya untuk merebut hak-haknya yang telah lama diambil oleh penjajah. Deraian air mata sudah biasa keluar dari mata pejuang-pejuang Indonesia. Penindasan, pemerkosaan, mengambil secara paksa hak-hak yang seharusnya milik rakyat, bahkan nyawa rakyat tidak ada harganya.
            72 tahun sudah Indonesia menghirup udara kemerdekaan, tapi masih terasa hidup di tahun sebelum merdeka, bukan Belanda, bukan Jepang, bahkan bukan Protugis yang menjanjah Bangsa ini, akan tetapi para koruptor-koruptor yang tidak amanah dengan tugas yang dibebankan kepada mereka. Mereka hanya memikirkan perut dan hawa napsu, tanpa melihat kesekeliling mereka. Rakyat menjadi bodoh karena kelicikan mereka, dengan tipu daya yang mereka terapkan untuk menyakinkan rakyat, bahwa mereka benar. 1000 dibanding 1, banyak omong kosongnya dari pada benarnya.
            Kalau ada pemimpin yang amanah, yang memikirkan rakyat kecil, yang perduli dengan isi hati rakyat kecil, para penikmat madu langsung berontak, omong sana- omong sini, menyebarkan berita yang tidak akurat, mencari teman untuk menentang kepada para pemimpin yang tidak sejalur dengan keinginan mereka. Rakyat kecil menjadi korbanya, rakyat dibikin bingung dan bimbang. Para koruptor tidak suka kalau ada pemimpin yang setia kepada rakyat dan memikirkan kesejahteraan rakyat kecil. Mereka berusaha dengan segala cara untuk menumbangkan kekuasaan yang sudah berjalan.
            Negara yang besar dengan kemajemukan manusianya dan beragam suku, agama, ras, bahasa dan banyak tempat yang menghasilkan sumber daya alam, dimana Negara lain tidak memiliki. Negara lain suka cemburu dengan Indonesia, mereka kepingin negaranya seperti Indonesia, beragam- ragam tetapi bisa hidup berdampingan. Hal- hal seperti ini yang jarang disadari oleh para penikmat madu yang kerjaannya hanya omong kosong. Situasi yang kayak gini yang sering dimanfaatkan oleh Negara lain untuk masuk menguasai aspek-aspek penting di Indonesia, contohnya sudah banyak sumber daya alam yang dikuasai oleh Negara lain tanpa ada perlawanan yang kuat, karena Negara lain tahu bahwa banyak orang-orang yang suka madu tanpa susah-susah meraihnya.
            Kapan Indonesia dikendalikan oleh pemimpin yang amanah dengan didukung oleh orang-orang yang mendukungnya, rakyat kecil selalu berdoa agar Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan memperhatikan nasip rakyat kecil, tidak saling menyalahkan satu sama yang lain, rakyat hanya berharap supaya para pemimpin bergotong royong membangun Indonesia satu, Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang jaya, Indonesia yang makmur, Indonesia yang tidak dipandang sebelah mata oleh Negara lain. Rakyat siap membantu pemerintah untuk meraih kesejateraan bersama.
            Karena dengan kebersamaan kita bisa kuat, tanpa memandang asal-usul dan RAS. Kita hidup dengan satu atap, satu tujuan, satu cita-cita, untuk mewujudkan Indonesia satu dari sabang sampai merauke. Indonesia satu dengan adanya manusia yang amanah dan cinta tanah air. 72 tahun banyak kisah yang menyenangkan dan menyedihkan, jangan memandang kegagalan tetapi pandang kedepan untuk generasi muda. Bangsa yang kuat karena adanya generasi muda yang unggul yang cinta sama tanah air.
            Mari sisingkan lengan baju kita untuk gotong royong membangun Indonesia satu. Indonesia tidak bisa besar tanpa bantuan dari orang-orang yang amanah. Tanamkan hati kita buat Indonesia, mari kita saling bergandengan tangan, saling perduli, saling membantu, cintailah tanah kita Indonesia, rawatlah tanah kelahiran kita Indonesia, jagalah milik kita Indonesia. AKU INDONESIA, AKU PANCASILA, AKU UUD 1945, Dirgahayu indonesiaku, kau tetap jaya seperti Garuda, terbang tinggi mengapai cakrawala, kami siap menjaga keutuhan NKRI. Merdeka, Merdeka, Merdeka, semangatmu tidak pernah pudar walaupun ditelan zaman.

Friday, November 3, 2017

Tolerance in Diversity for a world Harmony



What does tolerance mean, in the modern world? Well, my opinion is tolerance means different but same,” God created human being in this world is not the same, but God has given brain to human being for thinking. Everyone in this world has different background and wish, but they still have the same desire, accepting different between one and another due to cultural diversity and customs, for togetherness and happiness. According to Nina, Jianu (2012), tolerance is accepting that someone is different from you, and because everyone is unique in this world. It means accepting that everyone on this planet is different. If a neighbor does not have the same hobbies as you, the same tastes in food or in clothing, the same skin color, the same nationality, the same religion, the same language, the same political orientation, if he is from all 
these   points of view, different from you, then you have to be tolerant with him.
From my best opinion, Tolerance means respecting, appreciating, putting stock in,accepting something different becomes united, so tolerance is able freedom to anyone to do good thing.  Tolerance made human being feel comfort, tranquility, in the community. Learn about tolerance, give our knowledge about tolerance to everyone, starting from ourselves and our family. According to Nina, Jianu (2012), tolerance is accepting and appreciating the rich diversity of our world’s cultures. Human beings are naturally diverse in many ways – tolerance means accepting every reasonable way of being human. When did the word tolerance made its way into human society? In medieval times, such thing did not exist.

 In My opinion tolerance and harmony need balance, because we  have a lot of difference in choosing something that is considered true, Without conscious carried away emotion cannot control ourselves to force to the others. Without our awareness or loyalty, we cannot live with society. According to Atif, Ahmed (2010), without tolerance and harmony the lasting peace of societies cannot be maintained, and loyalty for each other cannot be established. Loyalty is born from feelings of love and affection. At a personal level the feelings of love strengthens the feelings of loyalty. When a citizen loves his country, he exhibits loyalty and devotion and makes sacrifices for the sake of the nation. If the element of love do not exist, then the spirit of sacrifice cannot be formed. Unless a person loves the others he can never have good feelings in his heart towards anyone else, and he cannot faithfully fulfill the rights of the people.
I  Propose an Islamic human right approach, Indonesia is a big country with millions of Muslims, besides Muslims, there are some different religions, but they can live side by side regardless of their religious differences, they can help each other and care for each other. Indonesia is very famous for its hospitality and helping others. So far Indonesian people already felt peaceful and comfortable with a variety of differences. According to Barzilia, Gad (2007) Religious toleration means people allow other people to think or practice other religions and beliefs. In a country with different official religions, toleration means that the government guarantee existence and its practice of each religion with them its area.
Why tolerance is very important? My best answer is: because tolerance can open the doors of opportunities and increase the chance for success. A person can find success when someone interacts with the others, without tolerance people cannot live, because people need other people despite the differences in skin, religion, wealth and position, country, language, there are all same. According to Dr. Borbar, Michele (05,Oct,2013) people who lacks self-esteem will treat others badly because they are not confident about themselves. Learning to respect others begins with a respect of one’s self, and that is one of the most essential keys to teaching tolerance to young people. Sometimes, simply being educated about the customs, holidays, and beliefs of other people is enough to foster tolerance at home. Of course the best way to teach people tolerance is not through out lectures but through our example. Hatred and intolerance can be learned, but so too can sensitivity, understanding, empathy, and tolerance. 


From this program also teaches us chat, this event ASEAN YOUTH interfaith CAMP (AYIC), we can open our religious awareness to others, Convince people and we cannot impose our beliefs to the others. From this program The world can see that various religions, cultures, languages and beliefs can unite. Tolerance among human beings is needed in everyday life regardless of the difference.

Wednesday, August 16, 2017

MENGARTIKAN ARTI KEMERDEKAAN

                                     


               Indonesia genap berumur 72 tahun, tidak mudah meraih kemenangan dan kebebasan untuk menghirup udarah di tanah air sendiri. Para pejuang mempertaruhkan nyawanya untuk merebut hak-haknya yang telah lama diambil oleh penjajah. Deraian air mata sudah biasa keluar dari mata pejuang-pejuang Indonesia. Penindasan, pemerkosaan, mengambil secara paksa hak-hak yang seharusnya milik rakyat, bahkan nyawa rakyat tidak ada harganya.
            72 tahun sudah Indonesia menghirup udara kemerdekaan, tapi masih terasa hidup di tahun sebelum merdeka, bukan Belanda, bukan Jepang, bahkan bukan Protugis yang menjanjah Bangsa ini, akan tetapi para koruptor-koruptor yang tidak amanah dengan tugas yang dibebankan kepada mereka. Mereka hanya memikirkan perut dan hawa napsu, tanpa melihat kesekeliling mereka. Rakyat menjadi bodoh karena kelicikan mereka, dengan tipu daya yang mereka terapkan untuk menyakinkan rakyat, bahwa mereka benar. 1000 dibanding 1, banyak omong kosongnya dari pada benarnya.
            Kalau ada pemimpin yang amanah, yang memikirkan rakyat kecil, yang perduli dengan isi hati rakyat kecil, para penikmat madu langsung berontak, omong sana- omong sini, menyebarkan berita yang tidak akurat, mencari teman untuk menentang kepada para pemimpin yang tidak sejalur dengan keinginan mereka. Rakyat kecil menjadi korbanya, rakyat dibikin bingung dan bimbang. Para koruptor tidak suka kalau ada pemimpin yang setia kepada rakyat dan memikirkan kesejahteraan rakyat kecil. Mereka berusaha dengan segala cara untuk menumbangkan kekuasaan yang sudah berjalan.
            Negara yang besar dengan kemajemukan manusianya dan beragam suku, agama, ras, bahasa dan banyak tempat yang menghasilkan sumber daya alam, dimana Negara lain tidak memiliki. Negara lain suka cemburu dengan Indonesia, mereka kepingin negaranya seperti Indonesia, beragam- ragam tetapi bisa hidup berdampingan. Hal- hal seperti ini yang jarang disadari oleh para penikmat madu yang kerjaannya hanya omong kosong. Situasi yang kayak gini yang sering dimanfaatkan oleh Negara lain untuk masuk menguasai aspek-aspek penting di Indonesia, contohnya sudah banyak sumber daya alam yang dikuasai oleh Negara lain tanpa ada perlawanan yang kuat, karena Negara lain tahu bahwa banyak orang-orang yang suka madu tanpa susah-susah meraihnya.
            Kapan Indonesia dikendalikan oleh pemimpin yang amanah dengan didukung oleh orang-orang yang mendukungnya, rakyat kecil selalu berdoa agar Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan memperhatikan nasip rakyat kecil, tidak saling menyalahkan satu sama yang lain, rakyat hanya berharap supaya para pemimpin bergotong royong membangun Indonesia satu, Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang jaya, Indonesia yang makmur, Indonesia yang tidak dipandang sebelah mata oleh Negara lain. Rakyat siap membantu pemerintah untuk meraih kesejateraan bersama.
            Karena dengan kebersamaan kita bisa kuat, tanpa memandang asal-usul dan RAS. Kita hidup dengan satu atap, satu tujuan, satu cita-cita, untuk mewujudkan Indonesia satu dari sabang sampai merauke. Indonesia satu dengan adanya manusia yang amanah dan cinta tanah air. 72 tahun banyak kisah yang menyenangkan dan menyedihkan, jangan memandang kegagalan tetapi pandang kedepan untuk generasi muda. Bangsa yang kuat karena adanya generasi muda yang unggul yang cinta sama tanah air.
            Mari sisingkan lengan baju kita untuk gotong royong membangun Indonesia satu. Indonesia tidak bisa besar tanpa bantuan dari orang-orang yang amanah. Tanamkan hati kita buat Indonesia, mari kita saling bergandengan tangan, saling perduli, saling membantu, cintailah tanah kita Indonesia, rawatlah tanah kelahiran kita Indonesia, jagalah milik kita Indonesia. AKU INDONESIA, AKU PANCASILA, AKU UUD 1945, Dirgahayu indonesiaku, kau tetap jaya seperti Garuda, terbang tinggi mengapai cakrawala, kami siap menjaga keutuhan NKRI. Merdeka, Merdeka, Merdeka, semangatmu tidak pernah pudar walaupun ditelan zaman. 

Saturday, June 17, 2017

My trip has change my live

                     August, 15, 1995, that time start for face the future. Let’s begin, on 1995 my graduated from high school, my dream is continue to study in University, but my parents said: if you want continue your study, you must pay your study by yourself. That time, I confused what should I do? I have no idea, because I don’t have any experience or skill for work. After 3 months running, my parents bough new taxi ( angkutan ). The direction is Mojoagung to Wonosalam. My father asked me to help him, well… I work with my father more lest 1.5 year. That time to make money a very easy, Indonesia’s economy increased, for me working with my father is new experience and acquire, he teaching me a lot of new knowledge, for example, must respect to another people, treating humans equally regardless of status, stay humble, don’t be arrogant, etc.
                 One year and half, I worked with my father and learn from him a lot of experience. By the time, I met my neighbor, my neighbor work send people to another country, like Malaysia, Arab Saudi, Taiwan. Then we have a good conversation in his house. He asked me, do you want work abroad? Working in abroad? I said, yes, working in America. But I can’t speak English, I said. Well… don’t worry, I will help you, English is easy, I got the Visa you just make passport, ok then I will ask permission to my parents, America is far, it’s not near, good, you can go see your parents. My parents and I have conversation, dad and mam, I want ask permission, I said, what do you want? Eemmm, I will look for job in America…! What, excuse me, you will work in America, are you sure about that? My father said, because you have problem with your healthy, your asthma, your body, it’s not 100% good, are you sure, you can work in America? I will try dad, if I get problem with my healthy, I will go back home, I said. Well ok than, up to you now, your parents can only pray for your success, my mother said.
            Tree months study English in Bali. Before I went to Bali, I have funny moment, this about speaking English. My neighbor: Dik, can you speak English?
             Didik : no, I can’t speak English. I can spoke English just little.
             My neighbor: don’t you worry dik, I will helps you, but you must study hard too, if you can speak English, you will get better job and good salary.
            Didik: ok Mr, I will study hard.
            And also my parents gave idea to study in Bali, well this opportunity I have to take, because that is not ganna happen second time.
            My dad: dik, when will you go to America?
            Didik: as long as I got passport and visa plus ticket, I will go dad.
            My dad: how many percent did you speak English?
            Didik: I have no idea dad, maybe 20% or 25%, but I still not confidence to talk. If I take English course, that will took long time, because I have six months preparations my document, so I have Tree months for study.
            My dad: ok than, I have friend how can help you, he live in Denpasar Bali, but you must stay in his house, he will give you idea, he has many good friends can spoke English, from there you learn.
            Didik: brilliant idea dad, I love that, I want study hard when I get in Bali. Thank you very much dad.
            My dad: you are welcome, we are your parents always pray for your success.
            Several months I stay in Bali, but I’m not stay in my father’s friend, I’m stay in my father friend family, because his house near Kuta Beach, just took half hour by bicycle. I like stay in Bali, people are respect and friendly, every day I went to kuta beach for met native speaker. It is not easy to ask native speaker talk to me, because they don’t like with someone who they don’t know them, strange people, they keep way from me, even though I said nice to them.
            Didik: excuse me, can I speak with you?
            Native speaker: yes, please…may I help you?
            From these conversation with native speaker I confused and don’t understand what they said. That time I had been spoken with couple native speaker, I’m little nervous when I talk with them. We star talk slowly because they know it if I can’t speaking English. For beginning, they ask my name, where am I from? Where do I live in Bali, how many family do I have? Why I interest study English? That’s many question they ask, I can just answer what I have understand, if some question I can’t answer, they help me to answer. I met a few native speakers, they from different country around the world, example, Australia, America, New Zealand, England, Canada, China, etc. but a lot of Australian life in Bali, they said, Bali is my second home town, fly from Bali to Australia just 4 hours, it’s not need long fly. Tree month passed, I have go back to my home town, because that has a lot something to do must be done.
            Tree days after returned from Bali, immediately I go to my friend’s house for ask what’s next? Than my friend ask me to make passport and health check up continue go to America embassy in Jakarta.
            My neighbor: dik you must make passport than health check up, finish that we will go to America embassy in Jakarta, get ready for your money, maybe 5 millions rupiah.
            Didik: ok than, I will ask my parents, thank you for the information.
            My neighbor: you are welcome and don’t forget brings nice clothes for interview in America embassy.
            Five days later, I got the passport and health check up and the others document, my neighbor and I went to Jakarta for interview, just like I hope, everything goes well as I expected. I got visa for 5 years, I’m so happy that time, because America’s Visa is very difficult. Anyway my friend and I arrived in John F Kennedy airport on August 1998, than my others friend picked me up to the his house at New jersey, need 1 hour for drove the car from New York to New Jersey. I stayed in his house a few weeks, after that I went to Boston for worked, my jobs is dishwasher, example, clean all dish, clean Dining room, mans room and woman room. And also I help chef for preparation to cook. Well, I’m do this job 3.5 years, I love this job, because I’m working with good people and different country, they from China, Korea, Japan, Mexico, and America. Worked with them made me become the man, they teaching a lot of new experience and knowledge, of course English.
            Since I stayed in America, I got knowledge from good people when I worked with them, because of them I can speak good English. America for me is the best country, they have good place for living and good education, it is better living with family. If you got American resident, you get good life, for example, if you sick, you can got free changer from hospital and free changer for education, start from kindergarten, elementary school, junior high school, senior high school, and University. In America, there a lot of people from different culture and religion, they can live together. I knew almost every country in this world hate American, because America always made the others country disaster, they want every county in this earth follow them. America want control everything, they want become the bigger country on the world.
            But different with me when I live for a few years in America, it good, awesome, talking about American, they have good respect to the others, friendly to anyone. And America has four season, winter, autumn, summer, spring. About food, this country gave many different menu, start from cheap food until high class, for cheap food, hotdog, hamburger, fish and chips, and for high class food, steak, salmon, Italian food, etc. depends on your money. Especially restaurant who served fast food, like as, Mc Donald, Burger King, pizza, etc. you can pay 5 or 10 dollars/ order plus drink. For soft drink you can get 6 cans for 1.99 cents, product from coca-cola, Pepsi. America still number one for live.


 That’s all my little story, I hope this can help you to decide or preparation when you want trip to America. But before you go to America, your English must good, not only money, but speaking skill also very important. As long as your English good, you can have good life. Thank you for watching my video, even though this scrip not like in video, but I hope can help you what the meaning in the video. Please give comment, I do apologize for my pronunciation not as hopeless, but I will try do my best for the next video. Thank you and have nice day.

Tuesday, April 25, 2017

MELIHAT TANPA MATA

            Kita tanpa sadar sering melakukan hal diluar batas, tanpa menghiraukan di sekeliling kita, kita sering mengelukan apa yang terjadi tidak pernah puas dengan apa yang kita alami. kita sering menyalahkan catatan takdir, kita ingin mengubah kehendaknya semau kita, sedangkan kita tidak pernah menyadari kita tidak mempunyai kekuatan, kita hanya makhluk ciptaannya, kita tidak bisa merubah tulisan yang sudah ada sebelum kita berada didunia, kita hanya bisa berusaha dan memohon kepadanya, jangan berusaha melawan arus, ingatlah Dia ada di sekeliling kita di setiap langkah kaki kita. kejadian yang kita alami setiap detik tidak sama dengan kejadian yang sudah berlalu, Dia yang punya rencana bukan kita yang merencanakan. ini sedikit contoh cerita yang pernah saya dengar dari sang guru:
M: Tuhan boleh aku minta sesuatu ?
T : Tentu, silakan mau minta apa?
M: Tapi janji ya, engkau tidak marah?
T : Iya aku janji.
M; Kenapa Engkau biarkan hal buruk menimpa ku hari ini?
T: Apa maksudmu?
M: Aku bangun terlambat.
T; ya, trus.
M: Sepeda ku mogok butuh waktu lama untuk menyalakan mesin nya .
T: Okey, trus
M:Pizza yang aku pesan tidak seperti harapan ku, sehingga aku malas untuk memakan nya.
T: emmmm, trus?
M: Dijalan pulang HP ku tiba-tiba mati, saat aku berbisnis besar.
T: Benar trus.
M; Sudah ya tuhan
T: Biar aku jelaskan, ada malaikat kematian pagi tadi, dan aku mengirimkan malaikat ku untuk berperang melawan nya, agar tidak ada hal buruk terjadi padamu.
T : Ku biarkan kamu tidur disaat itu, aku biarkan sepedamu mati karena ada pengemudi mabuk akan menabrakmu
T: Pembuat Pizza mu orangnya sedang sakit, aku tidak mau kau tertular, oleh karena itu aku buat dia salah bekerja.
T: Hp mu aku buat mati karena mereka penipu, tak kubiarkan mereka menipumu.
M: menangis terseduh-seduh tanpa henti menyesali perbuatanku yang tak bersyukur apa yang terjadi, maafkan aku Tuhan.
T: tidak ada yang perlu disesali, belajarlah untuk percaya kepada Ku, karena rencanaku kepada mu jauh lebih baik. Mungkin kau tak tau dimana rezekimu, tetapi rezekimu tahu dimana kau berada, dari lautan yang biru, bumi dan gunung, Aku perintahkan untuk menuju mu. Aku menjamin rezekimu sejak 4 bulan 10 hari kau dalam kandungan ibumu.
           Amatlah keliru kalau rezeki hasil bekerja, karena bekerja adalah ibadah, sedangkan rezeki adalah urusannya. Manusia bekerja membanting tulang demi angka simpanan gaji.... yang mungkin esok akan ditinggal pergi, hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka tetapi apa yang telah dinikmati nya. Ihktiar adalah perbuatan sedangkan rezeki adalah kejutan.....! dan jangan lupa setiap hakekat rezeki akan di tanya, " dari mana dan untuk apa ? " karena rezeki adalah hak pakai....
HALALNYA AKAN DI HISAB....... DAN HARAMNYA AKAN DI AZAB...!
 makanya jangan iri dengan apa yang orang lain punya( rezekinya) karena kau harus iri dengan takdir matinya, karena mati, jodoh, rezeki sudah kehendaknya. Semoga tulisan ini membatu kita selalu bersyukur dengan apa yang kita punya, karena dengan bersyukur kita menjadi lebih mengerti apa yang kita butuhkan.

Thursday, April 20, 2017

KEMANDIRIAN DALAM PEMBANGUNAN

                 


                   Kita sadar bahwa dalam suatu bangsa dibutuhkan kekuatan dalam semua aspek, didalam Negara kuat pasti ada masyarakat yang kuat pula, disini arti dalm “ masyrakat yang kuat “ bukan kekuatan pada otot saja namun kekuatan didalam jiwa mereka. Tanpa sadar kita sebagai Negara yang besar dan mempunyai sumber daya manusia yang sehat dan kuat dengan kekayaan yang melimpah ruah sehingga banyak Negara bilang “ Negaramu seperti berlian”, namu kita sebagai tuan tanah tidak mampu memperdayakan sumber yang ada, yaitu manusia-manusia yang siap mengelolah tanah milik Bangsa. Akan tetapi lagi-lagi masyarakat kita terbentur dengan ilmu, kurangnya manusia yang mumpunin dan bisa mengelolah sumber daya alam yang melimpah ruah ini, akhirnya Negara memanggil orang asing untuk mengelolahnya. Ada pertanyaan besar yang belum bisa aku jawab, pertanyaannya “ apakah masyarakat kita yang tidak mampu ataukah Negara kita kurang peduli?” mohon bagi para pembaca kalau tahu jawabanya, saya silakan menjawab. 
            Kita tahu bahwa masyarakat kita masih kurang dalam menimbah ilmu. Kalau di banding dengan Negara-negara besar lainnya, mungkin kita masih dibawah mereka, Negara kita sangatlah besar, terdiri dari kepulauan, tidak satu atau dua pulau yang ada di Negara kita, ribuan yang hampir-hampir kita sendiri tidak tahu, kadang-kadang Negara tetangga suka mengklaim bahwa pulau itu milik mereka, ini menunjukan kita masih belum mampu menembus daerah yang terpencil, mereka yang terlupakan juga butuh sentuhan pemerintah, tidak hanya daerah yang mudah dijangkau, justru daerah terpencil mempunyai potensi yang besar, karena mereka hidup sehari-hari dengan kerasnya alam, dengan berbagai tekanan hidup yang mereka alami. Dengan hidup penuh kekurangan, mereka juga berusaha meraih cita-cita, mereka rakyat kecil senantiasa hidup dengan ketidak adilan, mereka tetap memperjuangkan hidup, menyambung hidup, walaupun dengan ilmu seadanya. 
         Disini saya sebagai penulis mengajak para pembaca untuk senantiasa perduli dengan lingkungan kita. Jangan perna terlena oleh keadaan yang membuat kita jadi orang pemalas, hanya memikirkan perut, tidur, kenikmatan. Mari kita bantu saudara kita yang perlu bantuan, membantu tidak selalu dengan uang atau materi, apa yang kita punya juga bisa berguna bagi mereka yang butuh, kita punya ilmu, ajarin mereka supaya tegar mengahadapi kerasnya hidup, bimbing mereka untuk bisa meraih cita-cita. Karena ilmu menjadi penuntunmu kelak. Sobat yang tercinta, coba kita renungkan apa yang sudah kita dapat, apa yang sudah kita berikan kepada orang-orang yang butuh, setidaknya kita beri mereka senyuman kalau kita benar-benar tidak punya apa-apa. 
           Negara kita sangatlah besar, besar sekali, lebih besar dari Negara-negara pengimpor tenaga kerja, kita punya segalanya, emas, perak, perunggu, batubara, dll. Kita tidak usah mendatangkan tenaga ahli dari Negara-negara pencetak orang jenius. Kita bisa tangani sendiri, bahkan kita yang menjadi Negara pemgimpor tenaga kerja, kita yang mengontrol mereka, bukan kita yang dikontrol mereka, kita harus bisa menjadi Negara besar, kuat, cerdas. Jangan selalu dibohongi oleh mereka, jangan pernah menjadi yang terendah. Jadilah diri kita sendiri, Negara yang selalu tersenyum, bersahabat, dan perduli sama sesama. Kembali lagi ke masyarakat yang mempunyai ilmu. Semakin tinggi tingkat ilmu yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pula tarap hidup seseorang itu, begitu juga dengan kita, kita sebagai bangsa yang besar harus dan bisa menjadi Negara yang sukses dalam bidang dunia dan akhirat.  
     


 Dengan ilmu yang kita miliki bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang disana membutuhkan kita. Mari kita ajak orang-orang yang mempunyai ilmu untuk saling berbagi. Mereka yang kurang mampu juga mempunyai hak untuk pintar. Mereka yang hidup serba kekurangan juga punya hak untuk merubah hidup mereka, mereka yang hidup jauh dari keramaian juga punya hak untuk tinggal didaerah yang tertib dan aman. Mungkin tidak bapak atau ibu mereka yang pingin pintar, tapi untuk anak cucu mereka nanti, supaya mereka bisa hidup bahagia. Mari kita bantu mereka untuk mewujudkan impian mereka. Dengan semakin banyak orang-orang yang cerdas( untuk hal-hal yang posotif ) Negara kita akan semakin ditakuti Negara lain. Percayakan pada anak bangsa, karena kita yang lebih tahu keadaan Negara kita bukan mereka yang hanya tahu luarnya saja. Saya berharap dengan adanya cerita keadaan Negara kita, pemerintah semakin memperhatikan rakyat kecil, kususnya dalam bidang belajar-mengajar, karena mereka yang hidup jauh dari perkotaan tidak mampu pergi sekolah, dengan keterbatasan financial menjadi hambatan mereka. Dan semoga yang Maha Kuasa melindungi Negara kita dari kebodohan. Amin.

Wednesday, February 15, 2017

My country was selecting

Today Wednesday, 15-02-2017 Indonesia choose for district leaders. all eyes focus on the media to witness the 2017 election. 7 provinces, 18 cities, 76 districts. especially we focused on the elections in Jakarta, because Jakarta is the capital of Indonesia. because so many problems in jakarta, such as corruption, flooding, garbage, drugs, trafficking in women and children. jakarta want leaders who are intelligent, responsive, helping the weak and enforce the law. jakarta not need promises, there is no evidence, but jakarta want leaders who can overcome the problem of not adding to the problem. whoever become the leaders of Jakarta, don't forget promises that have been given to the people. a good leader is trustworthy and responsible. do not just enrich yourself. never spend public money, do not make friends only with the rich peoples. many people's expectations your work, make us believe in you. do not make us disappointed because we hope in the future more advanced. thank you

Tuesday, February 14, 2017

Dulu engkau begitu indah

1000  tahun lalu Bumi ini mengeluarkan hembusan nafas yang membuat mahkluk betah tinggal di bumi, udara yang begitu segar dan sejuk untuk di hirup, engkau munculkan dedaunan yang berwarna-warni menambah indahnya Bumi. Kicauan suara alam yang beranekaragam, terjangan ombak samudra nan biru mampu menghidupi peradaban alam. Seakan-akan engkau tak akan pernah punah di muka bumi. Keindahanmu seakan-akan selalu menghiasi dunia,Bumi jangan pernah engkau lelah menerima kami. Aku sebagai mahkluk ciptaan sang Kuasa, aku merasa malu tinggal di alam yang tidak berdosa. Hanya mereka-mereka yang tidak mempunya rasa berterimakasih kepadamu, Bumi …engkau sudah mengizinkan kami untuk menempati alam semesta ini, engkau sudah mengasih apa saja yang ada di alam semesta ini, engkau begitu besar hati, engkau berikan semuanya tanpa batas. Akan tetapi ….. kami sebagai mahkluk yang berakal yang lupa kalau kita punya akal, kami lupa kalau kami punya hati, kami lupa kalau kami punya cinta. Semuanya lenyap, hilang, sirna, pudar tak berbekas lagi di dalam jiwa kami, kami sudah lupa akan janji-janji kami, bahwa kami sanggup merawatmu, menjagamu, melindungimu, tapi kami melanggar jani-janji kami sendiri, kami merusak, membinasahkan, mencemari, menodai, menginjak-nginjak, meludahi dan mencemooh engkau, engkau tetap menunjukkan kedewasaanmu, engkau tetap sabar, kadang-kadang engkau memberi peringatan kepada kami, supaya kami tidak terlalu jauh lupa akan kebesaran sang pencipta, bumi…. Kadang engkau memperingatkan kami dengan teguran alam semesta marah, engkau muntahkan air, sehingga kami tenggelam, engkau beri angin puting beliung yang mampu memporak-porandakan tempat tinggal kami, tanah yang biasa kami injak dan tak pernah marah, engkau keluarkan tanah yang bisa menimbun tempat tinggal kami, gunung-gunung yang begitu sedap di pandang mata, engkau keluarkan hawa panas yang kami tak sanggup menahannya. Ini hanya sebagai pengingat untuk mahkluk seperti kami, engkau menegur kami, supaya kami ingat di mana kami berada. Terimakasih alam semesta, yang sudah mau menampung kami di bumi. Kami akan berjanji tidak akan merusak alam semesta lagi. 

Sunday, February 12, 2017

Living like running water

we are created to be ourselves, this earth that we are standing only to beings who have heart, the air we breathe only for having a clear mind, the grass beneath us just for  who having a feeling, the source of the water we drink is only for people who believe in the greatness of god. life is only temporary, never fight lanes, love yourself and a round you. we just need honesty in life, jealousy only make ourselves worse off, lies just make us far away from others, never underestimate the things, living like running water, we must know our weaknesses and never cover our ugliness, we are given the opportunity to live in the world might be 22.995 days, or it could be less and could be added age. live in peace, do not make this earth angry, build castles peace on earth, give relief to some one who needy. give a sense of security, airy, peaceful, peaceful, mutual respect and mutual love. talk to the world, you are ready to fill the world with honesty, hoist the flag of peace and give them confidence. waged their passion for the New World. walk in the way of honest, be like water is always in need. make yourself in need of all creatures. please save the world, Do not ruin your life.thank you for read my writing, if it had same of mistake, please forgive me.

KERAJAAN BESAR YANG LUPA JATI DIRINYA


Aku di lahirkan di tanah yang subur, di tempat aku di lahirkan di sebuah desa yang begitu indah dan sejuk, aku terlahir dari sepasang orang tua yang dulu tidak saling kenal, dengan acara adat mereka saling kenal dan terlahirlah aku. Orang tuaku mengasuhku dengan kasih sayang dan perhatian yang penuh kepadaku, mereka rela melakukan apapun demi menyenangkan aku, kami hidup sederhana namun semua kecukupan, sampai-sampai tetangga dari orang tua pada iri sama keluargaku. Orang bilang aku berasal dari keluarga serba ada, memang orang tuaku mengabdi pada kerajaan sudah lama, para petinggi kerajaan suka kinekerja orang tuaku yang amanat. Pernah ada seorang temen orang tuaku bertamu ke rumah, orangnya kelihatan rapi dan mentereng. Di irirngi dengan pengawal yang badannya besar-besar, pertama kali temen orang tuaku berbicang-bincang biasa aja, karena rumahku tidak begitu besar, jadi pembicaraan mereka begitu jelas, waktu itu ibuku sama saudaraku dan aku berada di ruangan sebelahan dengan ruang tamu, temen orangtuaku lama kelamaan berbicara serius, kali ini temen orangtuaku menawarkan pekerjaan besar dengan imbalan besar pula, dan orang tuaku bertanya sama temennya” pekerjaan apa yang akan kamu tawarkan ke aku?, temen orangtuaku memjawab: tentu pekerjaan ini sedikit berbahaya,karena kalau kamu ketahuan oleh pihak kerajaan kamu akan di tangkap, lalu orang tuaku merenung sejenak dan sedikit bertanya-tanya, “ apa pekerjaan nya ? Tanya orang tuaku lagi. Temen orang tuaku dengan tersenyum sinis, tenang sobatku, kau pasti akan senang bila mendapatkan upah nanti, jawab temen orang tuaku. Ok sekarang jangan berbelit-belit dan bikin aku tambah penasaran, ayahku berkata, aku dan keluargaku sedikit takut, suasananya membuat ruang yang kita huni panas. Akhiranya temen ayahku berbicara: begini sobatku, satu minggu lagi ada pembangunan besar-besaran dari kerajaan, raja kita mau membuat sekolah- sekolah dan tempat beribadah dan masih banyak rencana- rencana yang akan raja buat, maksud aku, raja sekarang lagi mencari orang yang bisa mengelolah dana pembangunan tersebut, kata temen ayahku. Terus apa hubungannya dengaku? Ayahku bertanya. kita akan maju berdua ke raja, kita akan berbincang- bincang dengan raja, karena aku tau kamu bisa di percaya, jawab temen ayahku. Terus ayahku berkata: berarti kamu tidak bisa di percaya, cetus ayahku pada temenya. Ayahku sudah lama kenal sama temen nya ini, dia kurang bisa di percaya dan suka bohong. Makanya ayahku meminta temennya untuk memberi waktu berpikir. Aku ingat ayahku pernah berbicara sama aku, orang-orang yang mengabdi sama raja tidak semua dapat di percaya, kamu jangan seperti mereka yang tidak bisa di percaya, kita hanya mengabdi sama raja untuk kerajaan, supaya kerajaan kita bisa makmur dan kuat, kerajaan kita sangat besar dengan penduduk yang padat, kekayaan alamnya tidak bisa habis sampai tujuh turunan, belum lagi tanah kerajaan kita sangat subur, akan tetapi kerajaan kita kualahan dan hampir-hampir tidak bisa membendung orang- orang yang bermain di belakang raja. Ayahku terus bercerita soal kerjaan ini. Anaku, ayahku melanjutkan pembicaraannya, kelak kalau kau sudah dewasa, jadilah diri kamu sendiri, pegang teguh amanat yang di embankan, lindungi keluargamu dari pendusta- pendusta, dekatkan dirimu pada yang mempunyai alam semesta, pergaulilah orang-orang di sekitarmu dengan baik, lanyanilah mereka dengan hati, jangan pernah menerima sepeserpun dari mereka, sumbangkan tenaga, pikiran, harta, bahkan nyawamu untuk kerajaan ini. Biar Sang pencipta tahu apa yang kamu lakukan dalam hidupmu. Sambil meneteskan air mata ayahku terus bercerita, anakku, ayahmu sudah menguras semuanya demi kerajaan kita, ayah berjuang merebut kekuasaan dari kerajaan yang menjajah kerajaan kita, temen-temen kita banyak jadi korban dari penjajah, mereka merampas kebebasan kita, mereka memberi kerajaan kita kebodohan, banyak penghuni kerajaan yang berhianat sama raja, karena mereka takut mati. Raja kita sudah empat kali berganti, karena mereka di siksa oleh penjajah, kami tak pernah menyerah untuk merebut kembali harga diri kami, kami tidak gentar dengan penjajah, kami hanya takut dengan ketidak adilan. Waktu berjalan sampai kita tidak terasa malam tiba. Akhirnya ayahku menyuruhku pergi tidur, kita lanjutkan cerita ayah lain kali, ayahku berkata. Iya ayah, terimakasih atas ceritanya,aku menjawab. Lalu aku berjalan ke tempat tidurku, sebelum aku tidur, aku mencoba mengingat- ngingat pesan ayahku, dan dalam hatiku berkata” aku harus berantas orang-orang yang berkepala dua”. Kerjaanku besar tapi berhati kerdil, para pembesar hanya suka membesarkan perut mereka, tanpa menghiraukan sekiling mereka yang masih perlu makan enak. Mereka membangun istana yang memakan tanah kerajaan, dengan dalih macam-macam, mereka berani melawan hukum, mereka bilang” hukum di kerajaan ini hanya untuk di langgar bukan untuk di taati”.
Rakyat jelata sering jadi korban dari keserakahan mereka. Aku masih ingat ketika ayahku mengajaku ke kerajaan atas undangan raja, di situ para pejabat berkumpul, dan mejanya di penuhi makanan-makanan yang super nikmat, minuman-minuman yang macam-macam. Sampai aku bingung harus makan dan minum yang mana. Dan setelah jamuan makan selesai kami pindah tempat ke santai di luar, aku di tinggal sama ayahku, di situ aku lihat sisa makanan yang belum di makan, para pembersih membuangnya, aku berlari menghampiri salah satu pembersih dan bertanya” paman kenapa kau buang makanan yang lezat ini? Pembersih berkata” iya aden, kita tidak boleh membawa pulang atau memakanya. Kenapa tidak memberikan kepada penduduk yang membutuhkan? Tanyaku lagi. Karena, sang patih tidak memperbolehkan nya” kata pembersih. Apakah ini sering terjadi paman? Tanyaku. Iya aden, jawab pembersih. Paman pernah membawa pulang makanan yang belum di makan oleh para pejabat, paman akan kasihkan kepada tetangga paman yang kurang mampu. Akan tetapi para pengawal mengetahuinya, akhirnya makanan tadi di mintak, pembersih bercerita. Ok paman terimakasih, aku berkata, sama-sama aden. Setelah itu aku pergi menghampiri ayahku, aku lihat di sekiling kerajaan, begitu banyak penjabat kerajaan berkumpul, mereka mengenakan pakian yang begitu mewah, dan para tamu undangan dari kerajaan sebelah juga demikian. Mungkin kalau aku menceritakan dalam tulisanku, tidak cukup satu tahun menulis, karena begitu banyak problematika kerajaanku, mulai soal bahan makanan, soal kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, kesenian, agama, dan lain-lain. Perlu aku tekankan di tulisanku, aku perlu kenyataan bukan kata-kata yang menghibur. Terimakasih. Mohon maaf bila ada tulisan ini menyinggung. Saya berdoa semoga kerajaan ku mendapatkan pemimpin-peminpin yang amanat, membelah yang lewah, mengutamakan kepentingan kerajaan.


Sunday, February 5, 2017

KOTA 1000 LUBANG

Sepanjang jalan yang kulewati, sepanjang jalan terkelupas, sepanjang mata memandang hanya bentangan benjolan-benjolan yang tidak rata. Perjalanan yang kutempuh tidak membutuhkan waktu 100 tahun lamanya, perjalananku hanya membutuhkan kesabaran dan kejujuran. Mungkin banyak dari kalian mengira perjalananku membutuhkan bantuan orang lain. Setiap yang ku lewati tidak perlu memacu kakiku berlari cepat, tetapi pikiranku menyuruh kakiku untuk melompat atau memilih jalan yang aman. Ketika matahari menemaniku, aku tak kuatir melihat kedepan, karena aku bisa melihat dengan jelas dan bisa menentukan arah tujuanku. Tetapi  kalau matahari sudah pulang dan temenku rembulan menggantikan nya, maka aku harus extra hati-hati dengan kakiku. Karena bulan tak bisa memberi sinar yang terang seperti matahari, pikiranku harus menyuruh mataku untuk lebih hati-hati, di sekelilingku banyak jalan-jalan terkelupas, aku pernah pulang hanya di temani hujan rintik-rintik, waktu itu bulan sedang malas muncul.
Aku berjalan menelusuri jalan yang sering aku lewati, tak terasa aku terkejut ketika kakiku menginjak jalan yang terkelupas, mungkin aku terlalu cepat berjalan atau mungkin aku terlalu menikmati jalan malam dengan di temanin rintik-rintik hujan, untung kakiku tidak keseleo, tapi tak jauh dengan tempat aku menginjak jalan yang terkelupas kira-kira jarak 300meter, aku kejebak lagi dengan jalan terkelupas, kali ini lumanyan besar lubang yang aku injak di banding yang pertama, hampi-hampir aku terjatuh, tapi syukur aku tidak apa-apa. Tetapi ada seseorang yang terjebak di lubang yang di mana aku terjebak tadi, kali ini orang itu terjatuh ke bahu jalan, untungnya banyak tangan yang dermawan menolongnya. Sesampai aku di tempat aku bersandar, aku istirahatkan sejenak pikiranku dan badanku, mataku memandang kosong ke atap langit-langit teras, dalam hatiku berkata” Tuhan masih melindungiku”. Aku terus berfikir dan berkata dalam hati” apakah tidak ada yang perduli dengan jalan yang terkelupas? Apakah harus menunggu Tuhan  menegurmu wahai orang-orang yang duduk di kursi nikmat? Tolong sejenak kalian keluar dan lihat apa yang terjadi di kotamu, aku hanya bisa berharap besar kepada Tuhanku supaya membuka hati mereka untuk memperbaiki jalan yang terkelupas sepanjang Kota. Karena banyak kaki-kaki yang patah bahkan tubuh-tubuh yang memar karena jalan terkelupas. Kita tidak ingin tubuh kita terhempas ke langit menatap wajah Tuhan karena jalan terkelupas. Aku sudah percaya dan bahkan terlalu percaya kepada orang-orang yang menikmati nikmat, kini saatnya untuk membuktikan kepada orang-orang yang mencari nikmat. Terimakasih atas waktunya untuk membaca sedikit coretan, mohon maaf apabila dari tulisan ini ada kata-kata yang menyudutkan salah satu dari pembaca, memang tujuannya saling mengingatkan, supaya kita jangan terlalu terlena.

Thursday, February 2, 2017

NEGARA TANPA TELINGA, TANPA MATA, TANPA HATI

Aku terkadang heran dengan tempat aku di besarkan, mungkin dari kalian pernah tau tentang “NEGERI TANPA TELINGA, TANPA MATA, DAN TANPA HATI”. Aku sendiri juga ngak begitu mengerti maksud dari tulisan itu. Setela aku pikir, renungkan plus aku Tanya pada sang penguasa, aku sedikit mengerti arti tulisan itu. Inti dari tulisan itu menceritakan suatu Negara besar dengan penduduk super cerdas, jenius, kerja keras, setiap hari mereka kerja, kerja, kerja tanpa henti, dengan begitu Negara ini begitu besar dan kuat. Karena rakyatnya yang rajin kerja, begitu pesat Negara ini berkembang, sampai-sampai Negara ini mendatangkan pekerja dari Negara lain, rakyatnya banyak yang sudah makmur dan success. Dengan kesuccessan yang mereka dapat, mereka lupa apa yang mereka kerjakan. Mereka terlalu terlenah dengan kemakmuran dan kemewahan, tanpa perduli dengan sekelilingnya, tanpa sadar tetangga mereka minta bantuan, tetapi apa yang mereka dapat hanya tertawaan. Mereka punya telinga tetapi tak pernah di gunakan untuk mendengar rintihan orang lain. Mereka terlalu asik dengan mainan mereka,mereka terlena dengan benda-benda berkaki empat, mereka terlalu menikmati bidadari-bidadari di samping mereka , bangunan yang koko menjaga mereka dari malaikat sang pencabut nyawa, mereka tak pernah mendengar jeritan, tangisan, keluhan dari Negara tetangga, Negara ini tanpa mata, mereka yang membutuhkan uluran tangan, mereka yang membutuhkan sentuhan tangan-tangan perkasa, mereka yang membutuhkan bimbingan moral, dan masih banyak lagi yang di butuhkan mereka yang jauh di sana. Tetapi Negara ini tak perduli dengan apa yang terjadi di sekeliling mereka, Negara ini hidup seperti tanpa mata, biar ada ketidak adilan, kerusakan, kecurangan, tangisan. Negara ini seolah tak pernah melihat apa yang terjadi, cuek, egois, itu yang terselip di pandangan mereka.
Negara ini hidup tanpa hati, hati Negara ini tertutup buat mereka yang selalu merengek-rengek mintak sokongan atau menghamba-hamba. Kesombongan sudah memutuskan cinta Negara ini, kemewahan melupakan Negara ini kepada mereka yang membutuhkan tangan-tangan kuat. Wahai Negara yang di bergelimang kemewahan, ingatlah akan ada seseorang yang akan meluruskan kalian, kalian butuh seseorang yang kuat dengan godaan, kemewahan , dan bidadari-bidadari dunia. Hai Negara yang pelupa, Negara yang tak mempunya mata , tak mempunyai telinga, tak mempunya hati. Kalian tidak selamanya hidup serba ada, serba kecukupan, serba waaaaahhh. Hari pasti berganti, bulan pasti berganti, tahun juga demikian, ada malam ada siang, ada kuat ada lemah. Kalian boleh berangan-angan hidup 1000 tahun lagi. Kalian boleh berfikiran tidak ada kehidupan kekal selain dunia yang semu ini. Ingatlah …! Di atas langit ada langit. Kembalilah … sebelum Negara ini berubah keruh. Karena matahari menyembulkan wajahnya dari timur, bulan masih mau membagi sinarnya kepada kalian semua. Dunia ini masih mau menerima kalian untuk kalian tempati, sebelum dunia mengusir kalian dari dunia ini. Karena kalian hanya di titipin untuk menjaga dan merawat dunia yang tanpa dosa ini. Cukup sekian tulisan ini, apabila ada tulisan yang menyinggung pembaca, memang sang penulis bertujuan untuk saling mengingatkan hal kebaikan, menuju ke jalan yang benar. Terimakasih dan mohon maaf.

Sunday, January 29, 2017

AKU LUPA DENGAN NYA

Setiap hari aku bangun di temani hangatnya mentari yang selalu tersenyum manis menyambut cerahnya harapan yang segera datang menghampiriku. Terkadang aku tak sadar betapa besarnya nikmat yang aku dapat. Aku tak pernah sadar, kalau aku hanya titipan dari sang pencipta. Aku tak sadar , berapa rasa syukurku yang aku ucapkan, berapa rasa cintaku pada sang penciptaku. Aku di sibukan oleh aktivitas yang bener-bener menghilangkan ingatanku akan kebesaran sang pencipta. Aku hanya asik dengan mainan-mainan yang di buat manusia, aku kalah dengan keinginan yang tak bisa aku bendung. Aku di butakan dengan keindahan-keindahan semu. Badan ini terasa berat menyebut nama-nama sang pencipta, mulut ini hanya ingin aku gunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, nongkrong berjam-jam, ngobrol tak ada ujungnya, walau waktu berjalan berganti-ganti,tetapi aku asik dengan obrolan-obrolanku. Mataku sering aku buat melihat hal-hal yang di mana aku bisa batasi. Tetapi aku tak mampu menghalang-halangi napsu yang begitu besar sebagai penjaga mataku, pemandangan yang selanyaknya tak aku lihat, aku memaksa untuk melihatnya, ini kenikmatan sementara yang aku rasakan,tapi aku ulangi berulang-ulang  seperti waktu tidak bisa habis. Telingaku sering aku buat mendengarkan berita-berita yang membuatku terus ingin mendengar, tak pantas rasanya telingaku mendengar berita yang masuk ke telingaku,
begitu rusuh omongan-omongan mereka. Kakiku hanya mau berjalan ke tempat ramai dan mengasikkan, pernah aku paksa kakiku menuju jalan yang di mana orang-orang alim jalani. Tapi apa daya kakiku tetap tak mau melangka, tangan-tangan ini hanya bersedia untuk memegang barang-barang yang tak layak aku pegang,tetapi barang –barang ini sungguh membuat tak ada pilihan lagi kecuali memegangnya. Badan ini terlalu lemah untuk melawan nafsu, tubuh ini tak kuasa melawan ajakan mereka. Mulutku tak mampu mengucapkan nama-nama kebesarNYA. Aku seperti hidup dalam bayang-bayang semu, tubuh ini ku paksa untuk mencari kesenangan tidak abadi. Dunia telah memanjakanku dengan kehidupan serba ada , gampang aku raih. Tapi aku lupa semua itu tidak abadi. Aku coba untuk bercermin dengan kaca batinku, mulutku berkata “ apa aku pantas meninggalkan sang pencipta? Apa aku pantas menginjak bumi ini, sedangkan bumi ini milikNYA.aku berusaha perang dengan rasa yang tak pernah aku terima di dalam tubuh ini. Takut untuk kembali ke tanah selalu menghantui pikiranku. Bayang-bayang  amarah sang pencipta tak bisa aku hindari. Apakah tubuh ini kuat menahan amarahNYA? Pikiranku bertanya pada mulut, mata, telinga, tangan, kaki, batinku, tetapi semuanya terdiam, membisu, tak bersuara, tak bergerak dari tempat mereka. Tubuhku lemas tak berdaya bagaikan kain yang kena air, tak bertenaga, layu, hampa, menyesal. Tubuh ini selalu bertanya” apakah kita tidak bisa berubah? Kita ingin perubahan, aku capek dengan keindahan semu, aku capek dengan harapan-harapan palsu, aku capek dengan janji-janji yang tak pernah datang. Aku pingin kehidupan nyata, semua benar tidak bohong dan janji-janji palsu,harapan-harapan kosong. Adakah seberkah harapan  dan jalan menuju kesempurnaan dan keabadian?, kita harus mencari dan terus mencari, jangan pernah berkata” aku kalah” yakinlah sang pencipta ada didekat tubuh yang bersih. Terimakasih atas kempatan waktu anda dalam membaca tulisan ini, apabila ada tulisan-tulisan yang tidak cocok, mohon sudi kiranya di maafkan, semoga tulisan ini bermanfaat, amin3.

Sunday, January 22, 2017

How to know yourself

Develop a strong sense of self-respect can help you maximize your potential, develop healthy relationships, and make everyone around you see you as someone who deserves to be respected. If you really want to respect yourself, you have to accept yourself, and try to be someone that you dream of. Try to understand how to be happy with yourself and make other people to treat you appropriately.

      Have the correct pattern and conscientious, our mindset must clear as in side our heart. identify yourself, be confindent. How To Become Confident
    doing Something Gradual, Choose an activity where you feel less confident to do so, Set your target.        Currently you are afraid to speak, traget to speak up even if only a few words. Can you Confidence By Improving Appearance? Is confident that by appearing without acne? White skin? Clothes and accessories are cool? Or by having a luxury vehicle? If you say it can be confident because the car is a luxury, then I would ask you, if you believe in yourself or believe a car? With good appearance, you will be able to appear. You are not afraid of getting censure or underestimated by others. Appearance may help you appear confident, but in fact, lies the confidence it has in mind or in your mental. Do not get stuck with the false confidence. Life becomes more "alive", Building a harmonious relationship with anyone. Life is more peaceful not easily distracted by criticism of others. Quiet exams so as to pull out all of your abilities. Life is more cheerful and eliminating concerns. Keep the spirit in life, don't ever giveup, selfconfindence, I hope my writing useful for our future, please keep in your way, don't ever look back. face the future with big spirit. Good luck...!

Sunday, January 15, 2017

WE ARE BIG FAMILY FACULTY OF ENGLISH EDUCATION



   
We had been since first semester, spent time together, with sad ,emotion, happy, laugh, jokes, tease and argument. But everything we can solve the problem without any troble. I still remembered when I followed Oscar program, we do know one another, after separated by committee of oscar, we knew each another, that time we still embarrassed, still selfish. Then after oscar program had finished, so we tryed to acquaintance ourselve. Day by day, month by month, we do not feel time run very fast, now we will at second semester, actually, I am not willing to leave you guys. I wanna always together, talk about our life, or our future. Guys time is running very fast, do not spend your time without do nothing, we should share our experience, keep our friends fell comfortable, and keep our class clean as castle, do not ever make your friend leave you alone. I am nothing without you my friend. You are make me self confidence, and charmed, I fortunated had friend as you guys, funny, amusing but still smart and serious. I got many knowledge from my lovely faculty of education english. Because of you my friend, my live mean something, i feel deffirent when I spend time with you and together. Please do not ever hurt your friend, let keep our friend comfort with us, if you guys have a problem, please solve the problem without troble. I hope we can always be together, with smile and happy. Hidup PBI and hidup FBS.

                

Thursday, January 12, 2017

Bapak seorang pahlawan

Add caption
Bapak adalah seorang yang aku kenal sejak kecil. Setelah aku terlahir ke dunia, aku hanya bisa mendengar suara di sekitarku dan merasakan sentuhan lembut dari si penjagaku. Aku hanya bisa menangis mintak di sentuh dan mintak ibuku menyusui aku. Aku bagaikan raja pada waktu itu, aku tak menghiraukan apa yang terjadi di sekitarku, aku tak peduli walau sang penjagaku sudah lesuh dan tak berdaya, tapi memaksa mereka untuk menjagaku. Dua bulan sudah aku beranjak, aku mulai bisa menatap remang-remang  orang –orang di sekelilingku. Walau masih belum jelas namun tubuh ini semakin bisa merasakan sentuhan orang-orang yang menjagaku, terkadang lembut, terkadang kasar waktu menyetuhku. Tapi itu semua tak kuhiraukan sampai aku benar-benar bisa melihat, waktu itu sosok perkasa mengajakku bermain, wajahnya yang dulu hanya bisa aku rasakan sentuhannya, sekarang aku bisa melihat dengan mata indraku sendiri, yang dulu aku hanya bisa mendengar suaranya dan membuat aku bertanya-tanya, suara siapa ini? Kini aku bisa mengenalinya. Tatapanya begitu tajam dan tangannya begitu kekar wajahnya garang tapi bermakna. Dia selalu memberiku mainan, walau aku tidak begitu mengerti , apa dan untuk apa mainan itu. Dia juga yang membersihkan kotoran yang menempel di badanku tanpa jijik, tanpa menghiraukan kedaan siang atau malam, walau dia seharian menafkahi keluargaku, tetepi sosok bapak masih mengutamakan keluarga. Setelah aku beranjak dewasa, sosok bapak masih sabar menemaniku, menjagaku, merawatku, mendidikku, supaya jadi manusia tangguh. Bapak membantuku menjadi seorang yang perkasa, siap menghadapi tantangan, kau berikan kasih sayangmu secara tulus tampa pamrih, kau peras keringatmu agar keluargamu bisa tetap menatap indahnya dunia, kau tidak malu walau sekelilingmu bicara seperti  gelegarnya halilintar, kau tetap semangat  menerjang badai di hadapanmu, debu yang menempel di tubuhmu tak pernah hilang walau air hujan mengguyur. Bapak kaulah pahlawanku, kaulah pahlawan keluarga, kau satukan kami dengan semangatmu, cintamu tak pernah pudar, walaupun badanmu di telan bumi. Bapak tidak terasa sudah kau meninggalkan aku, waktu berjalan dengan cepat, 12 tahun begitu cepat pergi, tapi semangatmu masih aku rasakan, sentuhanmu masih terasa di dekapku. Bapak  bibir ini selalu melawatkan doa-doa buat mu. Bapak, tidur yang nyenyak di tempat yang indahmu, aku akan menjaga keluarga kita, selalu ingat pesan-pesanmu. Bapak , hidup ini singkat dan kita semua akan seperti yang kau alami. Surga menantimu. Jangan takut soal kami, aku aku akan meneruskan cita-citamu. Rasakan di hatimu secebis kasihku yang kian merinduimu biar kau tiada di mataku tapi kau bersama penciptaku juga penciptamu yang menjanjikan pertemuan mu dengan ku di surga milik Yang satu.